Pertamina Mau Bangun Tangki Cadangan Minyak di Kaltim

Pertamina Mau Bangun Tangki Cadangan Minyak di Kaltim

Michael Agustinus - detikFinance
Selasa, 28 Jun 2016 16:24 WIB
Foto: Michael Agustinus
Jakarta - PT Pertamina (Persero) berencana membangun tangki penyimpanan cadangan minyak mentah di Lawe-Lawe, Kalimantan Timur. Tangki akan dibangun di lahan seluas 1.300 hektar (ha) milik Pertamina.

Cadangan minyak strategis (Strategic Petroleum Reserve/SPR) ini penting, untuk menjamin ketersediaan bahan baku bagi kilang Balikpapan. Kilang Bontang yang ditargetkan selesai dibangun tahun 2023 juga membutuhkan tangki cadangan minyak.

Tangki ini akan dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Dalam waktu dekat, Pertamina akan membuka seleksi pihak ketiga untuk pembangunan tangki ini. Pembangunan tangki memerlukan waktu 1,5-2 tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dalam waktu dekat Direktorat Pengolahan akan membuka kesempatan kerjasama dengan pihak ketiga untuk dibuat tangki crude (minyak mentah) di kilang Balikpapan dan Bontang, mungkin lokasinya di Lawe-Lawe, ada tanah 1.300 ha," kata Direktur Pengolahan Pertamina, Rachmad Hardadi, dalam jumpa pers di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (28/6/2016).

Pihak ketiga yang bekerjasama dengan Pertamina akan menyediakan cadangan minyak mentah. Cadangan minyak tersebut baru akan dibayar setelah dipakai oleh Pertamina.

"Crude disediakan pihak ketiga, ketika dipakai baru dibayar. Mudah-mudahan setelah lebaran kita sampai tahap seleksi partner," paparnya.

Pertamina menargetkan cadangan minyak mentah dapat ditingkatkan dari saat ini hanya 20 hari menjadi 30 hari atau 1 bulan. Maka perlu dibangun tangki-tangki penimbunan minyak. "Crude cadangan kita sekarang sekitar 20 hari bisa ditingkatkan sampai 1 bulan," ujar Rachmad.

Rachmad belum dapat membeberkan berapa biaya investasi yang dibutuhkan, kapasitas tangki, dan sebagainya. Semuanya masih dipersiapkan Pertamina, ditargetkan bisa diumumkan dan dimulai seleksi pihak ketiga setelah lebaran nanti. "SPR ini tunggu setelah lebaran. Sedang dihitung biaya dan strateginya seperti apa," tutupnya. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads