Menteri ESDM Hadiri Pertemuan Energi G-20 di Beijing, Ini yang Dibahas

Menteri ESDM Hadiri Pertemuan Energi G-20 di Beijing, Ini yang Dibahas

Michael Agustinus - detikFinance
Rabu, 29 Jun 2016 14:15 WIB
Menteri ESDM Hadiri Pertemuan Energi G-20 di Beijing, Ini yang Dibahas
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Pertemuan Tingkat Menteri Energi G-20 yang berlangsung di Beijing, China, pada 29-30 Juni 2016 menyerukan pentingnya kerjasama global untuk mewujudkan akses energi bagi seluruh penduduk dunia pada tahun 2030.

Pemenuhan tersebut dilakukan dengan semaksimal mungkin memanfaatkan energi bersih dan terbarukan (EBT). Saat ini masih ada 1,2 milliar penduduk dunia yang belum memiliki akses listrik, dan cara terbaik untuk menjangkaunya adalah dengan sistem micro grid memanfaatkan energi terbarukan.

Menteri ESDM Sudirman Said dalam sambutannya di pertemuan ini menyampaikan pentingnya membangun kemitraan berkelanjutan (sustainable partnership) dengan berbagai pihak, melibatkan seluruh negara dan pemangku kepentingan dalam mewujudkan akses energi untuk semua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak ada negara yang dapat memenuhi kebutuhan energinya sendiri, dan kerjasama antar negara dan antar pemangku kepentingan adalah mutlak untuk terwujudnya akses energi untuk semua sesuai tujuan Agenda Pembangunan Berkelanjutan pada tahun 2030," kata Sudirman dalam keterangan tertulis kepada media, Rabu (29/6/2016).

Dia melanjutkan, Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan rasio elektrifikasi 100% pada tahun 2020. Ini membutuhkan berbagai terobosan mengingat saat ini masih ada 13% masyarakat yang belum mempunyai akses listrik terletak, terutama di daerah-daerah yang terisolasi dan sulit dijangkau.

Untuk itu, Kementerian ESDM baru-baru ini telah mencanangkan Program Indonesia Terang sebagai upaya melistriki 12.659 desa tertinggal menuju terwujudnya rasio elektrifikasi 100% pada 2020.

"Indonesia juga gencar mendorong pemanfaatan energi bersih dan terbarukan. Program kelistrikan 35.000 MW didorong dengan semaksimal mungkin memanfaatkan energi bersih, baik yang berasal dari gas maupun energi terbarukan. Indonesia siap memainkan peran sentral dalam mendorong percepatan pemenuhan energi untuk semua, baik dalam konteks nasional maupun regional," pungkasnya. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads