Pemenuhan tersebut dilakukan dengan semaksimal mungkin memanfaatkan energi bersih dan terbarukan (EBT). Saat ini masih ada 1,2 milliar penduduk dunia yang belum memiliki akses listrik, dan cara terbaik untuk menjangkaunya adalah dengan sistem micro grid memanfaatkan energi terbarukan.
Menteri ESDM Sudirman Said dalam sambutannya di pertemuan ini menyampaikan pentingnya membangun kemitraan berkelanjutan (sustainable partnership) dengan berbagai pihak, melibatkan seluruh negara dan pemangku kepentingan dalam mewujudkan akses energi untuk semua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia melanjutkan, Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan rasio elektrifikasi 100% pada tahun 2020. Ini membutuhkan berbagai terobosan mengingat saat ini masih ada 13% masyarakat yang belum mempunyai akses listrik terletak, terutama di daerah-daerah yang terisolasi dan sulit dijangkau.
Untuk itu, Kementerian ESDM baru-baru ini telah mencanangkan Program Indonesia Terang sebagai upaya melistriki 12.659 desa tertinggal menuju terwujudnya rasio elektrifikasi 100% pada 2020.
"Indonesia juga gencar mendorong pemanfaatan energi bersih dan terbarukan. Program kelistrikan 35.000 MW didorong dengan semaksimal mungkin memanfaatkan energi bersih, baik yang berasal dari gas maupun energi terbarukan. Indonesia siap memainkan peran sentral dalam mendorong percepatan pemenuhan energi untuk semua, baik dalam konteks nasional maupun regional," pungkasnya. (hns/hns)











































