Salah satu anggaran yang terkena pemotongan besar-besaran adalah program pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Program konversi BBM ke gas dipastikan terkena dampaknya.
Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, mengungkapkan bahwa tahun ini pihaknya hanya akan membangun 2 SPBG. Sebelumnya ESDM menganggarkan dana untuk pembangunan 25 SPBG tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya anggaran untuk SPBG, alokasi dana untuk penambahan infrastruktur migas lainnya seperti tangki BBM, tangki LPG juga dikurangi. Tangki BBM dikurangi dari 25 unit menjadi 14 unit, sedangkan tangki LPG tahun ini dibangun 3 unit saja.
Satu-satunya infrastruktur migas yang anggarannya tidak dikorting adalah jaringan gas (jargas) kota untuk rumah tangga.
"Jargas yang tidak kita kurangi. Tangki BBM dari 25 jadi 14. Tangki LPG dari 4 jadi 3," ucap Wiratmaja.
Pembangunan jargas dipilih menjadi prioritas karena paling siap untuk dijalankan. Pembangunan infrastruktur lain seperti SPBG, tangki BBM, dan sebagainya masih banyak terkendala lahan dan perizinan. Kalaupun dipertahankan anggarannya, sulit untuk direalisasikan.
"Jargas paling siap karena desain sudah ada, FEED sudah ada, paling siap untuk dibangun. Kita pilih yang paling ready," pungkasnya.
Berikut daftar lengkap infrastruktur migas yang akan dianggarkan dalam APBN-P 2016:
Jargas rumah tangga (89.000 SR). Lokasinya di Tarakan, Surabaya, Batam, Prabumulih, Cilegon, dan Balikpapan. Anggaran Rp 1,249 triliun
SPBG untuk transportasi di Kabupaten Bekasi dan Prabumulih. Anggaran Rp 259,87 miliar
Konversi BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk nelayan 5.000 unit konverter kit. Anggaran Rp 74,71 miliar
Konversi BBM ke BBG untuk kendaraan 1.000 unit konverter kit. Anggaran Rp 31 miliar
Pembangunan terminal LNG-LNCG Station (Multi years 2016-2018). Lokasi di Cirebon, Karawang, Banyuwangi, Semarang, dan Gresik. Anggaran Rp 42,77 miliar.
Tangki penyimpanan BBM (Multiyears 2016-2018). Lokasi di Badas, Waingapu, Maumere, Parepare, Merauke, Ternate, Masohi, Bula, Dobo, Labuha, Saumlaki, Nabire, Namlea, dan Wayame. Anggaran Rp 44,77 miliiar.
Tangki penyimpanan LPG. Lokasi di Jayapura, Wayame, dan Tenau Kupang. Anggaran Rp 46,2 miliar. (ang/ang)











































