Terminal BBM Plumpang Dekat Pemukiman, Pertamina Was-was

Terminal BBM Plumpang Dekat Pemukiman, Pertamina Was-was

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Senin, 04 Jul 2016 11:04 WIB
Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta - Ketika memastikan kesiapan stok BBM jelang lebaran, Direktur Pemasaran PT Pertamina (Persero), Ahmad Bambang, memaparkan kendala yang dihadapi oleh Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang saat ini, kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said.

Bambang mengatakan, dengan sebagian kondisi lingkungan depot yang masih cukup dekat dengan pemukiman warga, saat ini TBBM Plumpang membutuhkan adanya zona aman (buffer zone) yang lebih memadai. Agar tercipta situasi yang kondusif terhadap operasional terminal BBM ini.

"Plumpang ada isu kami minta tolong, kami ingin lahan bebas. Pak Dwi (Dirut Pertamina) juga sudah koordinasi ke Pemda. Posisi kami berat nanti di malam lebaran, tahun baru pasti melek karena kembang api," ungkapnya, saat memaparkan kondisi stok BBM jelang Lebaran di TBBM Plumpang, Jakarta, Minggu (3/7/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Ahmad menambahkan, isu pembebasan lahan guna memperluas buffer zone ini sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu, dan telah berkoordinasi dengan Pemda untuk solusinya.

"Sebetulnya ini sudah tender dari beberapa tahun lalu. Sudah ada 10 perusahaan ikut termasuk perusahaan Pemda seperti Jakpro. Akhirnya yang menang Duta Graha yang sanggup bebaskan itu. Mereka menyediakan lokasi yang digusur ini, sekitar 5 km dari sini. Tapi ini masih pembicaraan dengan Pemda," ujarnya.

Sementara itu, Sudirman Said mengatakan, pihaknya akan mengupayakan bagaimana area di sekeliling depot yang perlu ditambah buffer zone dapat segera dibebaskan lahannya.

"Saya kira setiap depot harus mempunyai buffer zone yang cukup untuk safety, keamanan, dan keamanan lingkungan. Karena depot ini kan lingkungan yang berbahaya. Karena kalau pemukiman terlalu dekat, risikonya tinggi. Nanti kita dorong lah bagaimana lahan sekeliling itu bisa dibebaskan. Kemudian punya sabuk pengaman," tandasnya.

Dengan area seluas 48.35 Ha, TBBM Plumpang mempunyai throughout rata-rata 18.597 kilo liter (KL) per hari dengan area operasi di Jakarta, Bogor, Banten, Bekasi, Depok, Karawang, dan Sukabumi.

Rata-rata harian penyaluran dari TBBM Plumpang pada saat hari normal mencapai 12.421 KL dan pada masa mudik kali ini (H-7 dan H+7) hanya mencapai 11.346 KL dengan puncak penyaluran (H-5) diperkirakan mencapai 14.571 KL. (wdl/wdl)

Hide Ads