Chevron telah meminta izin kepada Kementerian ESDM untuk membuka data kedua WK panas bumi tersebut dan sudah ada 14 perusahaan yang berminat.
PT Pertamina (Persero) mengaku termasuk dalam salah satu dari 14 perusahaan yang melirik kedua WK itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Pertamina, beberapa perusahaan besar lain seperti Medco dan BUMN panas bumi dari Filipina juga melirik kedua aset panas bumi Chevron tersebut. Saat ini Chevron baru akan membuka data 2 WK tersebut, pembukaan penawaran kemungkinan baru mulai dilakukan akhir 2016 ini.
"Mereka (Chevron) baru minta izin buka data. Sudah ada 14 yang berminat. Di antaranya Pertamina dan Medco Power ikut, ada juga BUMN dari Filipina. Sekarang kan buka data, nanti ada jeda untuk evaluasi, baru penawaran, mungkin akhir tahun paling cepat," ujar Dirjen EBTKE Kementerian ESDM, Rida Mulyana beberapa waktu lalu.
Penjualan aset panas bumi ini dilakukan Chevron karena harga minyak sedang anjlok. Maka mereka mulai melepas aset-aset yang tidak terkait dengan bisnis utamanya untuk menutup penurunan pendapatan di bisnis utama.
"Main business (bisnis utama) mereka (Chevron) kan bukan di panas bumi, tapi di migas. Migas lagi babak belur," pungkas Rida. (wdl/wdl)











































