Usai pertemuan, Lutfi mengatakan, dalam pertemuan itu disampaikan antara soal akuisisi Newmont dan kegiatan-kegiatan usaha.
"Jadi dalam akuisisi Newmont itu ada yang penting. Beberapa yang kita laporkan, pertama adalah deal business to business," ujar Lutfi, di kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (14/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi smelternya itu sedang tahap feasibiilty study untuk bisa menjalankan. Menurut hitungan kami mungkin bisa segera dibangun awal tahun 2018," terang Lutfi.
Menurut Lutfi, ada dua lokasi yang sedang dijajaki untuk mendirikan smelter.
"Dua itu di Pelabuhan Bojonegara atau di Sumbawa di NTB. Kita lagi pelajari marine study dan masalah lingkungan harus kita jaga. Ini adalah komitmen kita aset skala dunia dan kita ingin menurunkan pada produk turunan yang bisa juga menjadi produk dunia." kata Lutfi.
Dia menambahkan, 82% saham Newmont merupakan milik konsorsium Amman Mineral, yaitu Medco International dengan API Investment. Selain itu, menurut Lutfi, sejumlah bank nasional juga ikut terlibat.
Di antaranya Bank Mandiri, BNI, dan BRI, sisanya modal dari konsorsium asing.
"Nilai transaksinya US$ 2,6miliar dolar, dibantu oleh perbankan nasional meskipun jumlahnya tidak signifikan. Dari US$ 2,6 miliar dolar cuma US$ 750 juta perbankan nasional, sisanya dengan rekayasa pendanaan yang baik," tutup Lutfi (hns/wdl)