Melalui distribusi Elpiji 3 kg secara tertutup ini juga diharapkan dapat menyasar konsumen rumah tangga yang kurang mampu serta pelaku usaha mikro dalam mendapatkan sumber energi yang terjangkau.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmaja di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (26/7/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendistribusian Elpiji 3 kg perdana ini hanya dilakukan di Tarakan dan akan dilakukan evaluasi pendistribusian selama 2-3 bulan ke depan. Daerah berikutnya yang akan menjadi target pendistribusian Elpiji 3 kg adalah Kota Bangka dan beberapa daerah lainnya di Pulau Jawa.
"Tahun ini tertutupnya di Tarakan. Kita evaluasi 2-3 bulan bagus, kita ke tempat lain. Selanjutnya Bangka, pengennya di Pulau Jawa mencari tempat. Butuh kepala daerah sangat committed," tutur Wirat.
Dirinya pun berharap penyaluran Elpiji 3 kg secara tertutup ke seluruh Indonesia akan selesai hingga 3 tahun ke depan. Melalui distribusi tertutup juga diharapkan dapat menurunkan subsidi pemerintah terhadap Elpiji 3 kg turun.
"Inginnya secepatnya. Dalam 3 tahun sudah jalan seluruh Indonesia. Kuota Elpiji subsidi kita harapkan turun," ujar Wirat.
Pilot project penyaluran Elpiji 3 kg ke Tarakan bulan depan belum menggunakan anggaran negara. Hal ini dikarenakan Kementerian ESDM melakukan kerja sama dengan bank dalam pendistribusiannya.
"Distribusi tertutup tahun ini belum pakai anggaran sama sekali kerja sama dengan bank. Insyallah harus ada anggaran kerja sama untuk proses pendataan dan sebagainya," tutur Wirat.
Ditemui di tempat yang sama, Direktur Utama Pertamina Dwi Sutjipto mengungkapkan bahwa pihaknya akan menggandeng pemerintah daerah dan aparat kepolisian untuk mengamankan penyaluran Elpiji 3 kg agar tepat sasaran.
"Kerja sama dengan aparat daerah, pemda, kepolisian, dan sebagainya. Kalau ada penyalahgunaan, pihak berwenang bisa melakukan upaya pencegahannya," tegas Dwi. (ang/ang)