Pembangkit Listrik Kedua di Program 35.000 MW Beroperasi

Pembangkit Listrik Kedua di Program 35.000 MW Beroperasi

Dana Aditiasari - detikFinance
Sabtu, 30 Jul 2016 19:16 WIB
Pembangkit Listrik Kedua di Program 35.000 MW Beroperasi
Foto: Istimewa/Humas PLN
Jakarta - PLN telah mengoperasikan satu unit mesin Mobile Power Plant (MPP) Jeranjang dengan kapasitas 25 MW Setelah Sebelumnya melakukan uji coba tegangan untuk memastikan kehandalan mesin dan penyesuaian terhadap sistem existing. Pembangkit dengan toal kapasitas 2x25 MW ini terletak di Desa Taman Ayu, Kabupaten Lombok Barat, dan dihadiri Presiden Joko Widodo saat groundbreaking pada 11 Juni 2016.

MPP Jeranjang ini merupakan Pembangkit Listrik kedua dari program 35.000 MW yang telah berhasil beroperasi, untuk tahap awal, 25 MW telah masuk sistem selanjutnya dalam waktu dekat 25 MW akan menyusul untuk dilakukan uji coba keandalan mesin.

"Seluruh uji coba untuk mesin pertama berkapasitas 25 MW telah berhasil dilakukan, dan secara resmi masuk sistem kelistrikan lombok, tambahan daya sangat penting terutama saat ini Lombok menjadi tuan rumah perhelatan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke XXVI Tahun 2016 di NTB, yang artinya PLN menyatakan kesiapannya untuk menyokong kebutuhan listrik selama pergelaran acara tersebut berlangsung " ujar Direktur Regional Bisnis Sulawesi dan Nusa Tenggara, Machnizon Masri, dalam keterangan tertulis Sabtu (30/7/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MPP di Lombok ini menjadi salah satu program strategis PLN yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) tahun 2015 – 2024. Hal ini menjadi bukti komitmen PLN terhadap pembangunan infrastruktur kelistrikan di NTB untuk mewujudkan ratio elektrifikasi hingga 100 persen. Selain itu MPP berbahan bakar gas berpotensi dapat menghemat biaya pengeluaran untuk BBM hingga 26 Milyar per tahun.

"Dengan masuknya MPP 50 MW ke dalam sistem Lombok maka diperkirakan rasio elektrifikasi di Lombok akan meningkat dari 73,83% (per April 2016) menjadi 78,16 % pada Desember 2016, dengan peningkatan ini diharapkan bisa menjadi katalisator perekonomian masyarakat," tambah Machnizon

Sistem kelistrikan di Wilayah NTB terdiri dari 3 sistem yang terpisah, yaitu Sistem Lombok, Sistem Sumbawa dan Sistem Bima. Sistem Lombok merupakan sistem terbesar dengan beban puncak mencapai Β± 212 MW dan daya mampu pasok Β± 219 MW per Juni 2016. Dengan tambahan 50 MW dari MPP Lombok, maka akan menambah keandalan daya pasok sistem Lombok. (dna/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads