Inpex Sambangi Menteri ESDM Pagi Ini, Bahas Blok Masela

Inpex Sambangi Menteri ESDM Pagi Ini, Bahas Blok Masela

Michael Agustinus - detikFinance
Jumat, 05 Agu 2016 11:51 WIB
Foto: Maikel Jefriando
Jakarta - Menteri ESDM Arcandra Tahar pagi ini mengundang para petinggi Inpex Corporation, operator Blok Masela, ke kantornya. Pertemuan berlangsung tertutup di Gedung Heritage, Kementerian ESDM, hingga pukul 10.30 WIB tadi.

Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, yang mendampingi Arcandra menuturkan bahwa pertemuan fokus membahas percepatan pengembangan Blok Masela dengan skema onshore seperti keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pembicaraan lebih banyak fokus ke Masela, bagaimana mempercepat program Masela. Bapak Presiden sudah memutuskan di darat (onshore), bagaimana mempercepatnya," kata Wiratmaja usai pertemuan di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (5/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertemuan itu, Arcandra meminta Inpex mempercepat semua proses agar Blok Masela bisa segera memasuki tahap produksi. Percepatan tersebut misalnya dengan menyelesaikan beberapa proses secara bersamaan. Contohnya AMDAL bisa diurus berbarengan dengan FEED.

"Ada arahan dari Pak Menteri, yaitu dipercepat apa saja yang bisa dipercepat. Misalnya proses-proses yang bisa tidak dilakukan, yang lama-lama dipercepat, proses-proses yang serial bisa dibuat paralel seperti AMDAL berbarengan dengan FEED," paparnya.

Tim dari pemerintah dan Inpex akan rapat setiap minggu untuk mempercepat pengembangan Blok Masela. Perkembangan setiap minggu akan terus dilaporkan pada Menteri ESDM. Ditargetkan Final Investment Decision (FID) untuk Blok Masela bisa selesai tahun 2018.

Bila FID bisa dikejar pada 2018, pengembangan Blok Masela tak molor meski menggunakan skema onshore.

"Jadi minggu depan bergerak terus, tiap minggu tim ini laporan ke Pak Menteri. Targetnya diefisiensi jauh lebih cepat, FID-nya 2018, jadi start FID sama persis dengan kalau offshore," Wiratmaja mengungkapkan.

Agar pengembangan Blok Masela cukup ekonomis, Inpex meminta insentif dari pemerintah. Insentif diperlukan supaya Internal Rate Return (IRR) mencapai 15%, artinya tingkat pengendalian modal investasi yang dikeluarkan 15% per tahun. Insentif untuk Inpex akan mulai dibahas pekan depan.

"Inpex kan sebagai investor selalu minta kalau bisa IRR yang atraktif untuk mereka, di kisaran kira-kira 15%. Mereka minta beberapa insentif, nanti kita bahas minggu depan," kata Wiratmaja.

Sementara itu, VP Corporate Services Inpex, Nico Muhyiddin, mengatakan bahwa pertemuan kali ini juga merupakan ajang perkenalan dengan Arcandra yang baru saja menggantikan Sudirman Said.

"Sifatnya sih kunjungan kehormatan karena ini menteri baru dan kami juga belum kenal sehingga pada kesempatan ini kami gunakan untuk saling kenalan. Di sini kami kenalkan proyek Inpex di mana saja dan Inpex sudah cukup lama di Indonesia sejak 50 tahun dan kami harap bisa stay sampai 50 tahun ke depan dan seterusnya," dia menuturkan.

Pertemuan berlangsung hangat. Arcandra berjanji akan memberikan segala bantuan yang dibutuhkan agar Inpex bisa segera mengembangkan Blok Masela.

"Pak Menteri janji untuk bantu kami dalam akselerasi pengembangan," pungkasnya. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads