Salah satu K/L yang anggarannya dipotong adalah Kementerian ESDM. Sekjen Kementerian ESDM, Teguh Pamudji, mengungkapkan bahwa anggaran Kementerian ESDM dipangkas sekitar Rp 900 miliar.
"Hasil rapat kami yang dikumpulkan semua oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu), terakhir kemarin sore pengurangan secara nasional Rp 65 triliun. Kita kena mungkin sekitar Rp 900 miliar," kata Teguh saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (5/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sesuai arahan dari sana, untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak mungkin dilaksanakan, anggaran perjalanan dinas dan rapat-rapat yang masih dapat diefisiensikan, dan kegiatan-kegiatan yang bisa ditunda tahun depan," ujar Teguh.
Anggaran belanja di Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) terkena pemotongan paling besar. "Hasil inventarisasi di Biro Keuangan kita, paling banyak dari Ditjen EBTKE. Kebetulan yang masih mungkin diefisiensi di sana, yang lain sudah susah," Teguh menjelaskan.
Beberapa program di Ditjen EBTKE yang terkena dampak penghematan belanja negara ini di antaranya adalah pemasangan PLTS roof top di bandara, sosialisasi konservasi energi potong 10%, dan sosialisasi Program Indonesia Terang (PIT).
"Ada beberapa pekerjaan di EBTKE yang nggak bisa dilaksanakan, misalnya panel surya roof top untuk atap di bandara. Kemudian program konservasi energi 10% yang tadinya dilaksanakan di 20 provinsi jadi dirampingkan. Lalu anggaran sosialisasi untuk PIT dilihat kembali," pungkasnya. (hns/hns)











































