Pertamina Siapkan Proposal Garap 2 Ladang Minyak 'Raksasa' di Iran

Laporan dari Teheran

Pertamina Siapkan Proposal Garap 2 Ladang Minyak 'Raksasa' di Iran

Hans Henricus BS Aron - detikFinance
Senin, 08 Agu 2016 21:15 WIB
Pertamina Siapkan Proposal Garap 2 Ladang Minyak Raksasa di Iran
Foto: dok. Pertamina
Teheran - PT Pertamina memiliki waktu 6 bulan atau sampai akhir Februari 2017 untuk menyiapkan proposal dalam menggarap ladang minyak Ab-Taymur dan Mansuri di Iran. Keduanya merupakan ladang minyak 'raksasa' dengan cadangan 5 miliar barel.

Menurut Senior Vice President Upstream Business Development Pertamina, Denie Tampubolon, ada 2 proposal yang akan dibuat, masing-masing untuk Ab-Taymur dan Mansuri. Proposal itu antara lain berisi kajian sub surface, meliputi geologi, geofisika, dan teknis perminyakan.

Proposal itu berisi konsep pengeboran dan berapa sumur yang akan dibor, volume minyak, hingga penambahan pipa minyak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini mirip-mirip seperti submit dokomen POD (Plan of Development," kata Denie Tampubolon di kantor National Iranian Oil Company, Teheran, Iran, Senin (8/8/2016).

Hari ini, Pertamina dan National Iranian Oil Company (NIOC) menandatangani kerja sama studi pendahuluan terhadap 2 ladang minyak raksasa di Iran, Ab-Taymur dan Mansuri di Iran. Kedua ladang minyak inilah yang ditawarkan NIOC kepada Pertamina.

Penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) berlangsung pukul 09.30 waktu Iran atau pukul 12.00 WIB, dan dilakukan Dirut Pertamina, Dwi Soetjipto dan Managing Director NIOC, Ali Kardor.

MoU ini menandai kerja sama Pertamina dan NIOC untuk menggarap Ab-Taymur dan Mansuri, ladang minyak raksasa dengan cadangan lebih dari 5 miliar barel.

Denie menambahkan, selama masa 6 bulan ke depan, pihak NIOC juga menyerahkan data-data teknis terkait ladang minyak Ab-Taymur dan Mansuri. Penyerahan data teknis ini telah disepakati dalam penandatanganan CA atau Confidential Agreement, berbarengan dengan penandatanganan MoU.

"Di Ab-Taymur dan Mansuri, kita akan menggarap lapangan minyak yang sudah berproduksi, yang sudah punya sumur-sumur. Bukan lapangan baru yang mulai dari nol," pungkas Denie. (hns/feb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads