Proyek pembangunan 35.000 MW dijalankan untuk mengurangi defisit energi listrik di berbagai wilayah di Indonesia. Proyek ini merupakan proyek energi terbesar yang pernah ada di Indonesia mengingat sepanjang republik ini berdiri pemerintah batu bisa menyediakan 52.000 MW.
"Kapasitas listrik kita 52.000 MW di usia 71 tahun sejak republik ini berdiri. Jadi bisa dibayangkan 5 tahun ke depan untuk bangun 35.000 MW," kata Sekretaris Perusahaan PLN, Bambang Dwiyanto, pada acara Accelerating Infrastructure Development di Soehana Hall Energy Building, Jakarta, Selasa (9/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami membentuk satu direktorat regional baru, saat ini sudah ada 7 direktorat regional. Kami juga mempercepat kontrak power purchase agreement, mempercepat tender pemasok baja," kata Bambang.
PLN sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga rutin menambah jumlah pegawainya setiap tahun. Sedikitnya ada tambahan 5.500 pegawai yang ditambah PLN setiap tahunnya untuk merealisasikan proyek 35.000 MW. Selain itu, PLN juga menggandeng 1.000 auditor untuk mengawal pembiayaan mega proyek tersebut.
"Menambah pekerja 5.500 setiap tahun. Kami buka lowongan sangat banyak setiap tahun. Ada 1.000 auditor dan kerja sama dengan KPK dan kejaksaan Agung untuk mengawal proyek," tutup Bambang. (ang/ang)











































