ESDM Pede Produksi Blok Masela Tak Molor, Ini Alasannya

ESDM Pede Produksi Blok Masela Tak Molor, Ini Alasannya

Michael Agustinus - detikFinance
Selasa, 09 Agu 2016 17:10 WIB
Foto: Michael Agustinus
Jakarta - Kementerian ESDM optimistis jadwal produksi Blok Masela tak akan molor, meski Plan of Development (POD) Lapangan Abadi harus direvisi, karena perubahan skema dari kilang LNG dari lepas pantai (offshore) menjadi di darat (onshore).

Sebelumnya, saat kisruh proyek kilang LNG Masela antara Kementerian ESDM dan Kemenko Kemaritiman beberapa waktu lalu, ESDM dan menyebut skema onshore bakal membuat jadwal produksi Masela molor setidaknya 2 tahun.

Namun kini ESDM berpendapat lain setelah melihat perkembangan-perkembangan terbaru. Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, mengungkapkan Inpex Corporation, operator Blok Masela, bergerak cepat setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan skema onshore untuk proyek kilang LNG Masela.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata Wiratmaja, Inpex sudah membuat perhitungan baru agar Blok Masela ekonomis untuk dikembangkan meski dengan skema onshore. Selain itu Inpex tak perlu mengulang studi dari awal, karena feasibility studies (FS) untuk skema onshore sudah pernah dibuat.

"Sejak diputuskan Pak Presiden, Inpex sudah menghitung kembali, dia nggak diam. Dari diskusi yang kita lakukan, Inpex dan Shell sudah memiliki FS untuk offshore dan onshore. FS-nya nggak usah diulang lagi, langsung saja ke detil POD. Target kita Final Investment Decision (FID) akhir 2018," kata Wiratmaja dalam diskusi di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (6/8/2016).

Maka revisi POD bisa segera rampung sehingga FID bisa keluar pada 2018, dan jadwal produksi tak molor, gas bisa mengalir mulai 2024. "Pak Menteri meminta evaluasi di SKK Migas dan ESDM bisa dipercepat. Kita berharap (jadwal produksi) sesuai waktu usulan offshore," ujar Wiratmaja.

Dia menambahkan, Inpex telah mengajukan beberapa usulan insentif agar pengembangan Blok Masela dengan skema onshore bisa ekonomis. Usulan insentif ini akan dibahas dalam Tim Ad Hoc yang terdiri dari Kementerian ESDM, SKK Migas, Inpex, dan Shell.

Tim ini akan rapat setiap minggu. Perkembangan dari minggu ke minggu akan terus dipantau Menteri ESDM. "Minggu ini kita ketemu sudah bergulir. Ada Tim Ad Hoc untuk mempercepat prgram ini. Ada beberapa usulan (insentif), nanti dibahas di Tim Ad Hoc, biarkan tim mengkaji," tutupnya. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads