Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK), mengatakan berlimpahnya sumber energi di Indonesia tidak lantas membuat negeri ini kecukupan pasokan listrik. Banyak orang ingin berinvestasi di listrik, namun banyak hambatan yang terjadi.
"Jawabannya adalah kita perlu rombak kebijakan. Kita harus punya breaktrough (terobosan). Itu saja yang dibutuhkan," kata JK dalam pembukaan The 4th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2016, di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (10/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi penyediaan listrik mereka lengkap. Artinya mereka punya apa yang dibutuhkan untuk memaksimalkan semua potensi yang mereka punya," imbuh JK.
Belajar dari Jepang itulah, ujar JK, Indonesia juga harus bisa memaksimalkan semua potensi energi listrik. Karena listrik itu memiliki korelasi yang kuat dengan laju pertumbuhan ekonomi.
"Industri butuh listrik, pertambangan butuh listrik, dan investasi butuh listrik," imbuhnya.
"Tapi listrik jangan hanya harus banyak, tapi juga harus merata. Sekarang listrik paling besar 70% ada di kota. Ini mendorong urbanisasi besar-besaran dari desa ke kota. Karena, bagaimana mau menciptakan sumber pertumbuhan baru kalau di daerah nggak ada listrik. Itu sebabnya listrik sesuatu yang mutlak harus kita kembangkan," papar JK. (wdl/feb)











































