JK: Batu Bara Energi Tak Ramah Lingkungan

JK: Batu Bara Energi Tak Ramah Lingkungan

Dana Aditiasari - detikFinance
Rabu, 10 Agu 2016 11:40 WIB
JK: Batu Bara Energi Tak Ramah Lingkungan
Foto: Dana Aditiasari
Jakarta - Indonesia harus mulai mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan. Apalagi sumber energi bersih ini banyak terdapat di dalam negeri, mulai dari angin, mata hari, air, hingga panas bumi (geothermal).

Menurut Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK), sumber energi fosil mulai menipis dan dinilai tidak ramah lingkungan. Dalam 6 tahun terakhir, tidak ada penemuan lapangan minyak baru di Indonesia.

"Seluruh dunia tahu kalau Indonesia adalah salah satu produsen batu bara dengan cadangan terbesar di dunia. Tapi kita punya pilihan hidup kita harus tinggal di lingkungan yang bersih. Batu bara adalah sumber energi terbukti di seluruh dunia tidak ramah lingkungan. Apa kita mau selalu mengandalkan energi yang tidak ramah lingkungan," papar JK, dalam pembukaan The 4th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) 2016, di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (10/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Energi bersih seperti panas bumi, lanjut jK, dibutuhkan demi kehidupan yang lebih sehat dan sejahtera.

Soal panas bumi, JK mengatakan, cadangan di Indonesia besar. Potensinya puluhan ribu megawatt (MW). Namun yang dimanfaatkan baru 5%. Hingga 2025, pemerintah punya target pemanfaatan panas bumi hingga 7.000 MW.

"Kalau 10 tahun yang akan datang 7.000 MW, maka kita masih punya potensi 70% yang bisa dikembangkan lebih lanjut," kata JK.

Namun tantangan pengembangan panas bumi ini masih banyak. Sumber panas bumi biasanya jauh dari kota, sehingga perlu investasi pembangunan transmisi listrik yang panjang untuk bisa menyalurkan listriknya.

"Tapi itu harus kita cari solusinya. Pemerintah pun tidak akan tinggal diam karena energi panas bumi ini sangat ramah lingkungan dan cadangan ya sangat besar. Jadi kita punya potensi yang besar. Listrik itu program jangka panjang. Mudah-mudahan hari ini, bisa ada masukan masukan pemanfaatan geothermal," kata JK. (wdl/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads