"Insya Allah investasinya turun," kata Menteri ESDM, Arcandra Tahar, di kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (15/8/2016).
Arcandra mengatakan, dalam 2 pekan terakhir ini sudah ada tim yang bekerja untuk menyelesaikan final investment decision (FID) dari investasi ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyelesaian rencana pengembangan atau plan of development (PoD) proyek ini juga dipercepat.
"Sampai sekarang data yang saya terima dua minggu lalu setelah meeting, capex, harganya turun signifikan," ujar Arcandra.
Namun Arcandra tidak mau memberitahu berapa besar penurunan investasi untuk pengembangan blok Abadi tersebut. Sebelumnya memang ada kekhawatiran, penundaan penggarapan Blok Abadi di Masela ini akan membuat nilai investasinya melambung.
Angka perkiraan yang diumumkan SKK Migas sendiri, yaitu US$ 14,8 miliar untuk kilang offshore dan US$ 19,3 miliar bila onshore adalah angka perkiraan 'kelas 4', yang perubahannya bisa sampai 50%. Belum bisa dibuat perhitungan yang akurat karena tahapan pembangunan masih baru rancangan awal.
Perhitungan biaya yang lebih akurat baru bisa dibuat, jika Plan of Development (PoD) baru yang diajukan oleh kontraktor Blok Masela, Inpex, disetujui pemerintah, lalu dibuat Front End Engineering Design (FEED). Tetapi perkiraan yang dibuat selanjutnya pun belum benar-benar tepat, masih perkiraan 'kelas 2' yang bisa menyimpang 20-30%. (wdl/ang)











































