Direktur PT Poso Energy, Alimuddin Sewang, mengatakan meski saat ini dari satu pembangkit saja tak semua listriknya terserap oleh PT PLN (Persero), pihaknya tak khawatir lonjakan produksi listriknya nanti dengan tambahan 2 PLTA baru, tidak terserap.
"Kebutuhan listrik akan terus tumbuh di Sulawesi. Secara khusus kami melihat banyak sekali pembangunan smelter yang pastinya ke depan ada lonjakan konsumsi listrik. Saat ini memang konsumsi masih belum ada lonjakan, di Sulteng saja saya kira malah surplus," kata Alimuddin, di PLTU Poso II, Desa Sulewana, Kecamatan Pamona Utara, Kabupaten Poso, Selasa (16/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga tawarkan listrik ke smelter-smelter nantinya. Kami bisa langsung bangun jaringan transmisi ke sana, cuma harus menunggu kepastian jual beli listrik dengan smelter. Kalau mengandalkan PLN, transmisinya nggak dibangun-dibangun," ujar Alimuddin.
PLTA Poso II |
Saat ini Poso Energy baru mengoperasikan PLTA Poso II dengan kapasitas daya terpasang 3 x 65 MW atau 195 MW. Dan akan menambahnya dengan 2 bendungan tambahan hingga menjadi 558 MW.
Sementara untuk PLTA Poso I dengan nilai investasi mencapai Rp 3 triliun, nantinya akan menghasilkan listrik sebesar 2 x 30 MW dan bisa ditambah lagi dengan pembangkit 2 x 30 MW lagi. Saat ini pembangunannya baru selesai 30%.
Kemudian, pihaknya secara paralel juga membangun PLTN Poso III yang baru saja selesai studi kelayakannya. Berbeda dengan 2 PLTA lainnya, PLTA Poso III ini dilengkapi dengan waduk untuk penampungan air sehingga listrik yang dihasilkan lebih besar. Kapasitasnya 4 x 90 MW.
"PLTA Poso II selesai Desember 2012, kemurian nanti PLTA Poso I Desember 2017. Terakhir, PLTA Poso III kemungkinan tahun 2022. Kebutuhan listrik akan naik terus dengan adanya kebijakan smelter. Kalau tidak bangun sekarang, kapan industri terbangun di Sulawesi," kata Alimuddin.
PLTA Poso II |
Selain di PLTA skala besar di Poso, Grup Kalla juga membangun PLTA di Mamuju, Sulawesi Barat, serta PLTA di Toraja, Sulawesi Selatan.
"Kami juga bangun juga di Toraja dan Mamuju. Saya lupa detailnya, semuanya untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan listrik untuk industri di Sulawesi," tutupnya. (wdl/wdl)












































PLTA Poso II
PLTA Poso II