Ditanya Soal Investasi Proyek Masela, Ini Kata Kepala SKK Migas

Ditanya Soal Investasi Proyek Masela, Ini Kata Kepala SKK Migas

Yulida Medistiara - detikFinance
Selasa, 16 Agu 2016 19:02 WIB
Foto: Michael Agustinus
Jakarta - Investasi proyek pengembangan gas alam cair atau LNG di Blok Abadi, Masela yang akan digarap di darat (onshore) bisa diturunkan menjadi US$ 15 miliar. Hal ini sempat disampaikan Arcandra Tahar, saat masih menjabat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), kepada Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman, Luhut Pandjaitan.

Angka US$ 15 miliar itu lebih rendah dibandingkan perhitungan awal yang disampaikan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas). SKK Migas pernah menyampaikan, biaya proyek Masela jika dibangun di darat (onshore) mencapai US$ 19,3 miliar.

Sedangkan, jika dilakukan di lepas pantai (offshore), maka biayanya mencapai US$ 14,8 miliar. Namun, Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi enggan menanggapi soal perhitungan ini saat ditemui usai bertemu Luhut di kantor Kemenko Kemaritiman, Gedung BPPT, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (16/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belum dibahas. Itu nanti dulu. Ketemuannya cuma itu saja, melaporkan kalau ada komisi pengawas. Karena sebagai anak buah harus courtesy visit melaporkan bahwa strukturnya begini. Mungkin nanti pertemuan berikutnya akan bahas-bahas yang lain," kata Amien.

Sedangkan Luhut, usai pertemuan dengan Kepala SKK Migas, memberikan sinyal akan memakai perhitungan proyek Blok Masela seperti yang pernah disampaikan Arcandra Tahar.

"Iya lah, Pak Candra lah. Bagus barang itu kok," kata Luhut

Sebelumnya, Luhut mengapresiasi Arcandra Tahar selama menjabat Menteri ESDM. Salah satu yang diapresiasi Luhut adalah usulan Arcandra soal struktur biaya proyek Masela, yang akan dibangun di darat (onshore).

Hal ini disampaikan Luhut usai bertemu pejabat Kementerian ESDM, dalam kapasitasnya sebagai Plt Menteri ESDM.

"Kenapa bisa ada usulan Pak Candra meng-cut cost, misalnya Masela di onshore menjadi tetap US$ 15 miliar, dan juga mengenai laut dalam misalnya juga bisa menghemat cost begitu banyak," ujar Luhut di Kantor Kementerian ESDM, JL. Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (16/8/2016).

"Sekarang yang perlu kita tahu, kok bisa angka-angka itu menjadi murah. Ya kita harus terima kasih sama saudara Candra," lanjut Luhut. (hns/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads