SKK Migas Yakin Produksi Minyak Capai 820 Ribu Barel/Hari di Akhir Tahun

SKK Migas Yakin Produksi Minyak Capai 820 Ribu Barel/Hari di Akhir Tahun

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Rabu, 17 Agu 2016 13:52 WIB
Foto: Dok. Reuters
Jakarta - Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Zikrullah mengatakan, produksi minyak Indonesia di tahun 2016 bisa mempertahankan target, yaitu 820 ribu barel per hari (bph) hingga akhir tahun. Hal ini sesuai dengan APBNP 2016.

Sebelumnya, SKK Migas mencatat, realisasi lifting minyak per 31 Juli 2016 sebesar 836.370 barel minyak per hari (bph). Artinya, lebih tinggi 2 persen dari target dalam APBN-P 2016 yang sebesar 820 ribu bph.

"Produksi kan sesuai APBNP 820 ribu. Insyah Allah, karena kan target APBNP 820 ribu," ujar Zikrullah usai mengikuti upacara HUT Republik Indonesia ke-71 di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (17/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pencapaian tersebut disebabkan oleh kegiatan eksploitasi yang dipertahankan, dan lebih mengatur aktifitas perawatan sumur-sumur minyak yang ada.

"Upayanya mempertahankan aktivitas ruang kerja. lebih di maintain program-program kerja yang ada," tandasnya.

Zikrullah mengungkapkan, produksi minyak pada 2017 memang mengalami penurunan target. Jumlah produksi ditargetkan berkisar 760 ribu bph hingga 790 ribu bph. Menurutnya, penurunan target produksi tersebut sudah dilaporkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2017. Penurunan produksi tersebut ditenggarai oleh berkurangnya aktifitas pengeboran dan aktifitas eksploitasi pada tahun ini sehingga berdampak pada produksi minyak tahun depan.

"Itu 760 sampai 790 ya. Itu sudah dibahas bersama di banggar, rangenya di sana, jadi dalam range itu," ungkapnya.

"Kan tahun ini 820, dan tahun depan kemampuannya segitu, berarti terjadi penurunan. Bukan mengkhawatirkan sih, hanya sesuai progres tadi. Tahun ini kan karena berkurangnya aktivitas pemboran dan segala macam, jadi ya berkurang tahun depan," pungkasnya.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads