Ini 10 Isu Strategis Migas yang Dikebut Luhut

Ini 10 Isu Strategis Migas yang Dikebut Luhut

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Kamis, 18 Agu 2016 18:17 WIB
Foto: Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan (M Iqbal/detikcom)
Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Luhut Binsar Panjaitan, hari ini menggelar rapat tertutup bersama Direktorat Jenderal Minyak dan Gas di Kementerian ESDM.

Rapat yang berlangsung sekitar 1 jam ini menghasilkan 10 daftar isu strategis minyak dan gas (migas), yang selama ini ditunda pengerjaannnya selama bertahun-tahun.

"Kami bicara ada 10 item dari Dirjen Migas. Sebenernya ada 32 pending item yang harus diselesaikan. Tapi tadi sudah ada 10 yang sudah dibahas. Mulai dari RUU Migas, sampai kepada PP 79, dan revisi UU Minerba," kata Luhut, usai mengikuti acara pelantikan Kepala Badan Geologi di Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (18/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut mengatakan, sepuluh isu strategis sektor minyak dan gas ini akan segera diproses, paling tidak hingga Kementerian ESDM memiliki menteri yang baru. Beberapa proyek pun diakuinya akan dikebut dalam waktu dua minggu ke depan.

"Kami kebut. Beberapa mungkin 2 minggu pada proses yang jalan. Mungkin paling lambat sebelum menteri yang baru datang atau menteri baru datang, dia yang akan tandatangan," pungkasnya.

Rapat ini sendiri dihadiri oleh Sekjen Kementerian ESDM Teguh Pamudji, Dirjen Migas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmadja, kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, dan sejumlah pengurus di Ditjen Migas Kementerian ESDM.

Adapun 10 daftar isu strategis migas yang menjadi prioritas pengerjaan Kementerian ESDM saat ini adalah:
  1. Blok migas East Natuna
  2. Blok migas Masela
  3. Blok migas Mahakam
  4. Eksplorasi Laut Dalam (Indonesia Deepwater Development/IDD) Bangka dan Jangkrik
  5. Insentif Eksplorasi Laut Dalam
  6. Pipa Jumper WNTS Pemping
  7. Update Kilang Baru
  8. Kilang Mini
  9. Revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 Tahun 2010 tentang Biaya operasi yang dapat dikembalikan dan perlakuan pajak penghasilan di bidang usaha hulu minyak dan gas bumi
  10. Revisi UU Migas

"Untuk di Batam (Pipa WNTS), kami segera kordinasikan, minggu depan PLN dengan Dirjen Listrik duduk untuk itu. Dan mengenai Mahakam, kerja sama Pertamina dengan Total, kami akan duduk minggu depan supaya segera itu juga bisa tuntas. Jadi tidak ada satu pending issue yang masih jalan," ungkap Luhut.

"Untuk Masela kami minta akan dipercepat prosesnya, begitu juga di tempat lain. Ada beberapa tempat-tempat yang waktunya kami coba untuk diselesaikan, supaya mendekati tahun 2021. Ada yang dipercepat dari 6 tahun jadi 4 tahun. Dan ada proyek-proyek lain yang bisa kami percepat, kitkami percepat," tambahnya.

Selain itu, pembaharuan kilang baru yakni pembangunan kilang mini dan kilang besar akan dipercepat prosesnya.

"Mengenai kilang, ada dua yang dibangun, satu di Tuban, satu di Bontang. Kilang mini ada 8, itu juga kami percepat, sekali lakukan. Kilang mini kami harap tahun ini tender ada 7 yang belum selesai, bisa diselesaikan. Sedangkan dua kilang besar, kita berharap tahun depan bisa konstruksi," pungkasnya.

Sementara itu, Dirjen Migas Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmadja, mengatakan memang ada beberapa proyek yang akan dikebut dalam waktu dua minggu ini, seperti proyek IDD Bangka dan Blok Masela.

"Ada beberapa hal yang dalam dua minggu ini selesai, IDD Bangka Agustus produksi yang segera harus dipercepat. Misalnya Masela, kan spendnya 6 tahun untuk sampai produksi, apa yang segera bisa dipercepat," ungkapnya ketika ditemui di lokasi yang sama. (wdl/wdl)

Hide Ads