Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, menyatakan pihaknya ingin menjaga produksi di Blok Mahakam. Sebab, Total bakal mengurangi investasinya di Blok Mahakam tahun depan berhubung kontrak mereka akan habis.
Bila investasi dipangkas, tak ada pengeboran baru, pasti produksi Blok Mahakam anjlok pada 2018, decline rate (rasio penurunan produksi) tak bisa ditahan. Pertamina siap menggelontorkan dana investasi dari sekarang supaya produksi Blok Mahakam tak anjlok saat diambil alih mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, dia menambahkan, Blok Mahakam adalah blok yang sudah tua. Decline rate untuk blok-blok yang sudah tua pasti tinggi. "Itu blok yang sudah mature (tua), sekarang bagaimana kita mengebor sumur-sumur lain agar ada tambahan produksi," tukas dia.
Pertamina ingin dilibatkan dalam pembahasan Work Program and Budget (WP&B) Blok Mahakam dan dapat berinvestasi mulai tahun depan. Rencananya, Pertamina ingin melakukan pengeboran 19 sumur baru dan sumur pengembangan di Blok Mahakam mulai triwulan II-2017. "Ada 19 sumur tahun depan, di triwulan II-2017," Dwi mengungkapkan.
Sampai saat ini, Pertamina masih menunggu Peraturan Tata Kelola (PTK) khusus dari SKK Migas agar dapat mulai berinvestasi di Blok Mahakam. Aturan khusus ini diperlukan karena pelaporan keuangan untuk Blok Mahakam akan berbeda dari biasanya bila Pertamina mulai masuk berinvestasi sebelum kontrak Total habis.
Sebab, Pertamina hanya akan menggelontorkan dana investasi, tapi pengeboran tetap dilakukan oleh Total agar tak melanggar kontrak. Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, telah memerintahkan agar aturan tersebut bisa segera dikeluarkan. (wdl/wdl)