Laporkan Kemajuan Proyek 35.000 MW, Dirut PLN: Pak Luhut Puas

Laporkan Kemajuan Proyek 35.000 MW, Dirut PLN: Pak Luhut Puas

Michael Agustinus - detikFinance
Selasa, 23 Agu 2016 16:48 WIB
Laporkan Kemajuan Proyek 35.000 MW, Dirut PLN: Pak Luhut Puas
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Jajaran direksi PT PLN (Persero) menyambangi Kantor Kemenko Kemaritiman siang ini. Mereka dipanggil oleh Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, untuk melaporkan progres proyek listrik 35.000 Mega Watt (MW).

Rapat berlangsung tertutup selama kurang lebih 1,5 jam sejak pukul 13.00-14.30 WIB. Usai rapat, Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, mengungkapkan Luhut yang juga menjadi Plt Menteri ESDM, puas dengan perkembangan program 35.000 MW sejauh ini.

"Beliau (Luhut) minta penjelasan sama saya (perkembangan proyek 35.000 MW), sudah saya jelaskan seperti apa. Alhamdulilah beliau puas. Perkembangannya bagus, lanjut sesuai target yang ada. Progresnya jelas," kata Sofyan, saat ditemui usai rapat di Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (23/8/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sofyan menambahkan, seluruh lelang dan perjanjian jual-beli listrik (Power Purchase Agreement/PPA) di program 35.000 MW akan selesai semuanya tahun ini. PPA dengan total 16.000 MW akan diteken sampai akhir tahun 2016. "Sekarang sedang PPA tahap kedua 2016, bisa lah 15.000-16.000 MW," ucapnya.

Dalam pertemuan ini, Sofyan juga menyampaikan beberapa masalah yang menghambat program 35.000 MW, misalnya harga gas yang masih mahal. "Ada beberapa kendala, misalkan penyesuaian harga gas," tukas Sofyan.

Pihaknya juga mengusulkan perubahan formulasi untuk perhitungan tarif listrik. PLN ingin komponen biaya energi selain bahan bakar minyak (BBM), misalnya gas dan energi terbarukan, dimasukan juga dalam formulasi tarif.

"Soal perhitungan perumusan tarif, sekarang energi terbarukan masuk, padahal dulu kan hanya ada BBM, inflasi, dan kurs. Mungkin masuk harga gas juga. Ini baru usulan. Bagaimananya, terserah Kementerian ESDM," pungkasnya. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads