Rapat berlangsung tertutup selama kurang lebih 1,5 jam sejak pukul 13.00-14.30 WIB. Usai rapat, Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, mengungkapkan Luhut yang juga menjadi Plt Menteri ESDM, puas dengan perkembangan program 35.000 MW sejauh ini.
"Beliau (Luhut) minta penjelasan sama saya (perkembangan proyek 35.000 MW), sudah saya jelaskan seperti apa. Alhamdulilah beliau puas. Perkembangannya bagus, lanjut sesuai target yang ada. Progresnya jelas," kata Sofyan, saat ditemui usai rapat di Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Selasa (23/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan ini, Sofyan juga menyampaikan beberapa masalah yang menghambat program 35.000 MW, misalnya harga gas yang masih mahal. "Ada beberapa kendala, misalkan penyesuaian harga gas," tukas Sofyan.
Pihaknya juga mengusulkan perubahan formulasi untuk perhitungan tarif listrik. PLN ingin komponen biaya energi selain bahan bakar minyak (BBM), misalnya gas dan energi terbarukan, dimasukan juga dalam formulasi tarif.
"Soal perhitungan perumusan tarif, sekarang energi terbarukan masuk, padahal dulu kan hanya ada BBM, inflasi, dan kurs. Mungkin masuk harga gas juga. Ini baru usulan. Bagaimananya, terserah Kementerian ESDM," pungkasnya. (wdl/wdl)











































