Luhut mengungkapkan, kerja sama utama yang dibahas adalah proyek kilang minyak Cilacap senilai US$ 5,5 miliar. Proyek kilang ini akan dikerjakan bersama oleh PT Pertamina (Persero) dengan Saudi Aramco.
"Tadi rapat mengenai rencana kunjungan Raja Arab Saudi bulan Oktober. Semua kementerian terkait kita bicara mengenai proyek-proyek apa saja yang akan diusulkan. Salah satunya adalah kilang Cilacap US$ 5,5 miliar, kita harap Head of Agreement segera selesai," kata Luhut, usai rapat di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (24/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua mengenai pembangkit listrik batu bara 2 x 500 MW di Sumatera. Ketiga pariwisata di Padang, mereka memilih di Padang daripada Lombok. Pemerintah Sumbar sudah siapkan lahan 1.000 hektar, akan dibangun seperti Maldives," tukasnya.
Sebaliknya dari Arab Saudi, mereka menawarkan peluang bisnis avtur di Bandara King Fahd pada Pertamina. "Keempat menyangkut avtur, jadi nanti Pertamina bisnis avtur di King Fahd Airport," Luhut menuturkan.
Peluang-peluang kerja sama ini akan dibicarakan lebih lanjut pekan depan. Diharapkan semuanya bisa terealisasi, tidak hanya menjadi wacana saja.
"Jadi nanti tim akan berangkat ke Saudi minggu depan untuk finalisasi proyek-proyek itu. Jangan nanti hanya datang tanda tangan-tanda tangan, saya nggak mau, harus konkret," tegasnya. (wdl/wdl)











































