Produksi Minyak Blok Cepu Digenjot Jadi 200.000 Barel/Hari

Produksi Minyak Blok Cepu Digenjot Jadi 200.000 Barel/Hari

Michael Agustinus - detikFinance
Selasa, 06 Sep 2016 19:57 WIB
Foto: Michael Agustinus
Jakarta - Dalam rapat kerja antara Komisi VII DPR dan Plt Menteri ESDM hari ini disepakati target lifting atau produksi minyak dalam RAPBN 2017 sebesar 815.000 barel per hari (bph).

Pemerintah sebelumnya mengusulkan target lifting sebesar 760.000-800.000 bph. Tapi DPR meminta target lifting dinaikkan karena produksi minyak dari Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu, masih bisa ditingkatkan dari 165.000 bph menjadi 200.000 bph.

Tambahan produksi dari Banyu Urip sebesar 35.000 bph inilah yang menjadi dasar perhitungan bahwa lifting minyak tahun depan bisa sampai 815.000 bph. Maka produksi dari Banyu Urip harus ditingkatkan menjadi 200.000 bph tahun depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi kan sudah diputuskan ya, ya sudah. Jadi itu yang harus saya capai. Tapi yang lain ada (selain dari Blok Cepu) yang kecil-kecil juga," kata Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, usai rapat kerja di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/9/2016).

Meski SKK Migas sebelumnya keberatan bila produksi Blok Cepu dinaikkan, namun itu harus dilakukan karena sudah menjadi kesepakatan bersama pemerintah dan DPR.

"Kan kemarin sudah disuruh. Jadi Komisi VII sudah meminta SKK migas menyetujui gitu kan," ucap Amien.

Dia mengingatkan, peningkatan produksi minyak Blok Cepu ke angka 200.000 bph mengandung risiko besar untuk negara. Ada bahaya kerusakan alat-alat kalau produksi dipaksakan sampai 200.000 bph.

Pihak asuransi tak mau menanggung biaya perbaikan yang timbul akibat produksi yang dipaksakan terlalu tinggi. Maka kalau terjadi kerusakan, negara yang harus menanggung seluruh biayanya.

"Salah satu misalnya gini, kalau produksi di atas 185.000 bph, garansi dari kontraktor EPC 1 nggak berlaku. Misalnya catatan gitu, banyak catatannya," tutur Amien.

Produksi minyak dari Blok Cepu juga sulit mencapai angka 200.000 bph sepanjang tahun. Maka amat berat untuk mencapai target lifting 815.000 bph.

"Produksi 200.000 bph kan nggak bisa full. Pasti ada shut down, ya ada maintenance pasti tekor dari 200.000 bph itu," tutupnya. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads