Menperin Ingin Harga Gas di RI Turun Jadi US$ 4-5/MMBtu

Menperin Ingin Harga Gas di RI Turun Jadi US$ 4-5/MMBtu

Yulida Medistiara - detikFinance
Rabu, 07 Sep 2016 14:38 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartanto mengusulkan ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) ada 10 sektor dan seluruh kawasan industri untuk mendapatkan harga gas murah. Menperin Airlangga berharap harga gas untuk industri bisa sama seperti Singapura dan China yang berkisar antara US$ 4- US$ 5/MMBtu.

"Iya itu (US$ 4-US$ 5). Itu harga di industri negara-negara lain. Harusnya kita bersainglah," kata Airlangga, di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (7/9/2016).

Sebagai informasi, harga gas industri di Indonesia berkisar antara US$ 8-10 per Million Metric British Thermal Unit (MMBtu). Bahkan, harga gas di Sumatera Utara menyentuh US$ 12/MMBtu

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini lebih mahal dibandingkan dengan harga gas di beberapa negara. Contohnya, di Singapura sekitar US$ 4-5 per MMbtu, Malaysia US$ 4,47 per MMBtu, Filipina US$ 5,43 per MMBtu, dan Vietnam sekitar US$ 7,5 per MMBtu. Kemudian, harga gas di China US$ 5/MMBtu.

Tingginya harga gas di Indonesia membuat daya saing produk lokal sulit berdaya saing dengan produk impor. Menurut Airlangga, seharusnya harga gas di Indonesia bisa lebih murah karena memiliki sumber energinya.

"Mungkin karena kan kita sekarang ekspor LNG US$ 4, padahal LNG itu adalah gas yang sudah dicairkan berarti sudah ada cost berarti harga di welhead plus proses lanjutan harganya sama US$ 4. Padahal itu di ekspor ke Cina, Korea, Jepang kan LNG-nya dari Indonesia," kata Airlangga. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads