"Kita menjajaki sudah dari hampir setahun yang lalu. Kita sudah membentuk joint venture di sana. Sekarang lagi nunggu izin saja," kata Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang, saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (8/9/2016).
Bisnis avtur di Arab ini dilirik Pertamina karena peluang pasar yang besar. Pertamina membidik pesawat-pesawat yang membawa jemaah haji dan umroh asal Indonesia sebagai salah satu target pasar. "Kan banyak pesawat umroh dan haji dari Indonesia," ucapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini Pertamina dan Dallah masih menunggu izin dari otoritas Bandara King Fahd untuk dapat berjualan avtur di sana. "Kita lagi menunggu izin dari otoritas bandara di sana," tutupnya.
Sebelumnya, Plt Menteri ESDM, Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa berbagai peluang kerja sama antara Indonesia dan Arab Saudi dijajaki menjelang kedatangan Raja Arab Saudi ke Indonesia pada Oktober mendatang.
Salah satu peluang yang ditawarkan Arab Saudi pada Indonesia adalah bisnis penjualan avtur di Bandara King Fahd. Pertamina berpeluang menjual avtur di bandara Arab Saudi tersebut. "Menyangkut avtur, jadi nanti Pertamina bisnis avtur di King Fahd Airport. Mereka minta Pertamina main di situ," ujar Luhut. (dna/dna)











































