"Kita pokoknya berupaya efisiensikan sebisanya," kata Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (8/9/2016).
Wirat menuturkan, pihaknya sedang membedah struktur biaya pembentuk harga gas. Langkah yang sudah pasti dilakukan untuk menekan harga adalah dengan mengurangi pendapatan bagian negara dari gas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini cost structure-nya lagi dibedah, apakah ada yang bisa diefisienkan. Kalau itu bisa diefisienkan, kan bisa lebih turun lagi harganya di luar daripada penerimaan negara yang dikurangi itu," ucap Wirat.
Sebelumnya, Menperin Airlangga mengusulkan ke Kementerian ESDM agar 10 sektor dan seluruh kawasan industri untuk mendapatkan harga gas murah. Airlangga berharap harga gas untuk industri bisa sama seperti Singapura dan China yang berkisar antara US$ 4- US$ 5/MMBtu.
"Iya itu (US$ 4-US$ 5/MMBtu). Itu harga di industri negara-negara lain. Harusnya kita bersainglah," kata Airlangga.
Sebagai pembanding, harga gas industri di Singapura sekitar US$ 4-5 per MMBtu, Malaysia US$ 4,47 per MMBtu, Filipina US$ 5,43 per MMBtu, dan Vietnam sekitar US$ 7,5 per MMBtu. (hns/hns)











































