Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Syamsir Abduh mengatakan, mahalnya harga gas industri di Indonesia dikarenakan panjangnya mata rantai distribusi gas dr sumur bor ke industri. Panjangnya mata rantai yang mencapai 5 tangan mendorong tingginya harga gas.
"Mata rantai distribusi terlalu panjang. Ada 5 tingkat dari trader pertama, kedua dan seterusnya itu terlalu panjang," ujar Syamsir dalam sebuah diskusi di Hall Dewan Pers, Jakarta Pusat, Minggu (18/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harga gas di Indonesia yang termahal di dunia. Padahal menghasilkan gas juga," sambung dia.
Diskusi dengan tema Energi Kita kali ini juga dihadiri oleh Trader Gas, Bukhari, Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat, Anggota Komisi VII DPR RI Kurtubi, dan Direktur Ekskutif IRESS Marwan Batubara. (dna/dna)