Tingginya harga gas industri di Indonesia disinyalir karena adanya trader (pelaku usaha niaga) tak bermodal yang bertindak sebagai calo tanpa modal, alias bermodal kertas saja. Trader ini membuat rantai pasokan gas menjadi panjang sehingga harga gas di Indonesia menjadi mahal.
Salah seorang trader gas asal Gresik bernama Bukhari membantah jika kelompoknya yang telah membuat harga gas melambung tinggi. Menurutnya harga gas dari tingkat hulu sudah dirasakan tinggi mencapai US$ 8/MMBtu. Sehingga harga dari sejak awal ini lah yang membuat harga gas industri di Indonesia menjadi salah satu yang tertinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya menambahkan bahwa keinginan pelaku industri terhadap harga gas yang berada di bawah US$ 6/MMBtu sangat sulit dirasakan. Tingginya harga gas industri sudah terjadi sejak awal dipasarkan dari sumur bor ke tingkat distributor.
"Sehingga kalau ekspektasi konsumen di bawah US$ 5- US$ 6/MMBtu sedari awal saja tanpa keberadaan pemain di hilir sudah terbantahkan. Bahwa sudah mahal sejak awal," kata Bukhari.
Dirinya kembali menampik bahwa trader lah yang menjadi penyebab utama tingginya harga gas di Indonesia.
"Kenakalan keberadaan trader sebagai mahalnya harga gas tidak masuk akal," ujar Bukhari. (dna/dna)