Konsumsi Premium Turun 30%, Impor Pertamax Makin Tinggi

Konsumsi Premium Turun 30%, Impor Pertamax Makin Tinggi

Michael Agustinus - detikFinance
Rabu, 21 Sep 2016 19:12 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Impor bensin RON 88 alias premium sejak Agustus 2016 menurun 30% seiring dengan naiknya konsumsi bensin RON 92 atau Pertamax. Menurut data Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina, rata-rata impor premium yang mencapai 7 juta barel per bulan pada Agustus berkurang menjadi 5,4 juta barel.

"Ada penurunan impor premium. Rata-rata impor premium 7 juta barel per bulan, mulai Agustus turun, bergeser ke Pertamax. Trennya terjadi peningkatan di pertamax," kata SVP ISC Pertamina, Daniel Purba, dalam diskusi di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (21/9/2016).

Turunnya konsumsi ini membuat stok premium melebihi ambang batas. Maka untuk sementara Pertamina menghentikan dulu impor premium. Sebaliknya stok pertamax ditingkatkan karena sudah di bawah angka aman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Stok premium cukup tinggi, stok agak meningkat karena demand-nya berkurang. Dari Agustus ke Oktober turun 30 persen impornya," ungkap Daniel.

Impor premium di bulan Oktober sampai Desember 2016 diperkirakan menurun sampai kisaran 5 juta barel/bulan. Sementara impor pertamax naik dari kisaran 2 juta barel/bulan menjadi sekitar 3,5 juta barel/bulan.

"Impor premium turun jadi 5 juta barel/bulan, pertamax akan naik jadi 3,5 juta barel/bulan di Oktober-Desember ini," ujar Daniel.

Sementara impor minyak mentah stabil di kisaran 13 juta barel per bulan hingga akhir tahun. Demikian juga impor Liquefied Petroleum Gas (LPG), stabil di kisaran 350.000 metrik ton per bulan.

"Minyak mentah sekitar 13 juta barel per bulan, LPG 350.000 metrik ton per bulan, merata," tutupnya. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads