Dalam rapat itu diputuskan, yang layak menikmati listrik 450 VA sebanyak 19,1 juta pelanggan PLN dari 22,8 juta pelanggan. Sedangkan yang layak menikmati listrik 900 VA sebanyak 4,05 juta pelanggan PLN dari 22,3 juta pelanggan.
Artinya, pencabutan subsidi tahun depan tidak hanya dikenakan terhadap 18,7 juta pelanggan 900 VA saja, melainkan juga terhadap 3,7 juta juta pelanggan listrik rumah tangga 450 VA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait hal ini, Kementerian ESDM ingin keputusan Banggar DPR soal pencabutan subsidi untuk 3,7 juta pelanggan 450 VA ditinjau kembali. Perlu pembicaraan lagi antara pemerintah dan Banggar DPR soal rencana tersebut.
"Nanti kita bicarakan lagi kalau yang 450 VA. Kalau yang 900 VA itu clear, akan ada 18,7 juta pelanggan yang dilakukan penyesuaian sehingga tidak dapat subsidi lagi," kata Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman, kepada detikFinance di Jakarta, Senin (26/9/2016).
Kementerian ESDM baru sepakat soal penyesuaian tarif listrik terhadap 18,7 juta pelanggan 900 VA saja. Jarman menyatakan bahwa semua persiapan sudah beres, tinggal dilaksanakan saja. "Kalau yang 900 VA beres, tinggal diimplementasikan saja," ucapnya.
Sedangkan kalau tarif untuk 3,7 juta pelanggan 450 VA harus dinaikkan juga tentu harus dilakukan berbagai persiapan terlebih dahulu, misalnya verifikasi data pelanggan.
Jarman menegaskan, subsidi listrik memang harus tepat sasaran, tapi data yang digunakan harus valid. Maka pencabutan subsidi untuk 450 VA tidak boleh diputuskan secara mendadak.
"Kemarin di data yang 900 VA clear, by name by addres. Yang 450 VA perlu dilakukan seperti itu juga. Tentu harus dilakukan penyesuaian data di lapangan lagi supaya tepat," tutupnya. (dna/dna)