Pertamina Bidik Produksi Migas 200.000 Barel/Hari dari Aljazair

Laporan dari Aljazair

Pertamina Bidik Produksi Migas 200.000 Barel/Hari dari Aljazair

Michael Agustinus - detikFinance
Rabu, 28 Sep 2016 12:38 WIB
Foto: Michael Agustinus-detikFinance
Aljazair - PT Pertamina (Persero) dan BUMN perminyakan Aljazair, Sonatrach, pada Selasa (27/9/2016) menyepakati nota kesepahaman untuk peningkatan kerja sama bisnis migas.

Nota kesepahaman diteken langsung oleh Direktur Utama Pertamina dan CEO Sonatrach. Salah satu poin penting dari kesepakatan ini adalah terbukanya peluang bagi Pertamina untuk mengelola lebih banyak blok migas di Aljazair.

Saat ini Pertamina sudah memiliki 3 lapangan di Aljazair, yaitu Lapangan MLN (Blok 405A) yang dioperasikan langsung oleh Pertamina, Orhud, dan EMK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 3 lapangan itu, Pertamina mendapatkan bagian produksi minyak dan gas sebesar 50.000 barel setara minyak per hari (barel oil equivalent per day/boepd). Kini aset di Aljazair akan ditambah lagi hingga Pertamina bisa membawa 200.000 boepd migas pada 2018.

"Pertamina mendapat kesempatan untuk mempelajari blok-blok mana yang kita tertarik. Kita harapkan kalau sekarang produksi kita dari Aljazair 50.000 boepd, kita targetkan 2018 menjadi 200.000 boepd," kata Dwi usai penandatanganan Nota Kesepahaman di Algiers, Ibukota Aljazair, Selasa (27/9/2016).

Saat ini Pertamina sedang mempelajari, blok-blok migas Aljazair mana saja yang cukup menarik. "Cukup banyak yang sedang kita review," ujarnya

Dwi berharap nantinya Pertamina dapat kembali berperan sebagai operator seperti di Lapangan MLN, bukan hanya jadi pemegang Hak Partisipasi (Participating Interest). Sebab, Pertamina punya rekam jejak bagus dalam pengelolaan aset migas di Aljazair. Ini membuktikan kapabilitas Pertamina yang sudah cukup andal.

"Kalau ada kesempatan, kita mau jadi operator karena mereka melihat kita cukup mampu menjadi operator. Drilling service kita pun sudah mendapat kesempatan bekerja di sini. Kita punya success story di sini," tuturnya.

Tak hanya di Aljazair, Pertamina juga mengincar cadangan migas di negara-negara lain seperti Irak, Iran, dan Rusia.

"Irak juga jadi target, Iran juga jadi target. Rusia juga jadi target. Beberapa waktu lalu kita juga menandatangani MoU dengan Iran, sekarang sedang kita pelajari," Dwi mengungkapkan.

Sementara itu, Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, menyatakan dukungan penuh dari pemerintah agar Pertamina terus melebarkan sayap ke luar negeri dalam rangka menjaga ketahanan energi Indonesia.

"Dengan kerja sama ini, cadangan nasional kita bisa naik. Kita mendorong juga perusahaan minyak nasional kita go international," tutupnya. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads