SPL dan SPM adalah pipa bawah laut untuk menerima minyak mentah. Nilai proyek ini mencapai Rp 1,067 triliun.
Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Pengolahan Pertamina, Rachmad Hardadi, dan Direktur Utama Rekayasa Industri, Jobi Triananda Hasjim. Disaksikan oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta. Rekind akan bertindak selaku pimpinan konsorsium yang menangani seluruh fase EPCIC tersebut dan bermitra dengan InterMoor Pte., Ltd.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembangunan Proyek yang berlokasi di Balongan, Kabupaten Indramayu Jawa Barat ini bertujuan untuk menggantikan dan meningkatkan fasilitas loading/unloading SPM berkapasitas 150.000 Deadweight Tonnage (DWT) dan jaringan offshore pipeline Pertamina yang sudah berusia 52 tahun.
Fasilitas SPM dan jaringan offshore pipeline yang baru memiliki kapasitas 165.000 DWT, jaringan ganda 32 inchi offshore pipeline, onshore pipeline, dan fasilitas flushing system, fasilitas ini diharapkan mampu meningkatkan efektifitas operasional loading/unloading.
Kilang Balongan memang membutuhkan SPM dan SPL berkapasitas lebih besar karena kapasitas produksi kilang akan ditingkatkan dari saat ini 125.000 barel per hari (bph) menjadi 300.000 bph.
"Terpilihnya Rekind dan konsorsium sebagai pelaksana proyek ini sekaligus dapat mengukuhkan sinergi BUMN yang akan memberikan manfaat optimal bagi negara. Selanjutnya, kami mengharapkan agar proyek ini dapat dilaksanakan oleh konsorsium dengan baik, tepat waktu, tepat budget, dan tepat kualitas sehingga dapat cepat mendukung sehingga dapat cepat mendukung kehandalan Kilang RU VI Balongan," ungkap Rachmad Hardadi dalam konferensi pers di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (10/10/2016).
Jobi Triananda menambahkan bahwa sebagai consortium leader, Rekind akan akan bersinergi dengan seluruh stakeholer dalam membangun dan menyelesaikan proyek SPL dan SPM ini. Proyek ini akan mengintegrasikan teknologi SPM, Pipeline End Manifold (PLEM), Offshore Pipeline, Onshore pipeline dan receiving facility sebagai satu sistem yang beroperasi bersama.
"Pembangunan proyek di Industri offshore dan onshore merupakan salah satu keahlian dan core competencies yang Rekind miliki," tutupnya. (hns/hns)