Pakai Teknologi Ini, PLTU 'Raksasa' Cilacap Hemat Bahan Bakar

Pakai Teknologi Ini, PLTU 'Raksasa' Cilacap Hemat Bahan Bakar

Michael Agustinus - detikFinance
Rabu, 12 Okt 2016 18:00 WIB
Foto: Michael Agustinus-detikFinance
Cilacap - Peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Ciladap Ekspansi Fase 2 1x1.000 Megawatt (MW) dilaksanakan pada hari ini. Salah satu dari 8 proyek 'pembangkit listrik raksasa' di program 35.000 MW ini sudah menggunakan teknologi ultra supercritical boiler yang memiliki efisiensi tinggi dan ramah lingkungan.

Direktur Pengadaan PLN, Supangkat Iwan Santoso, menjelaskan teknologi ultra supercritical membuat PLTU Cilacap Ekspansi tak boros bahan bakar. Batu bara yang dibutuhkan lebih sedikit dibanding PLTU dengan teknologi lebih rendah, efisiensinya mencapai di atas 45%.

"Ultra supercritical ada yang sangat tinggi, yang jelas ini di atas 45% efisiensinya. 1 kilogram (kg) batu bara biasanya menghasilkan listrik 2 kWh untuk nilai kalor 5.000, untuk yang lebih efisien 1 kg itu bisa untuk 2,1 kWh. Jadi per kWh hanya 0,49 kg (batu bara) atau di bawah itu," ujar Iwan usai groundbreaking di Cilacap, Rabu (12/10/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harga listrik yang dihasilkan dari PLTU Cilacap Ekspansi kurang lebih US$ 6,31 sen/kWh atau sekitar Rp 820/kWh.

"US$ 6,31sen per kWh, dengan harga batu bara yang sekarang lebih rendah lagi," ucap Iwan.

Batu bara yang dibakar di pembangkit berkapasitas 1.000 MW ini kira-kira 5 juta ton per tahun.

"(Kebutuhan batu bara) 4-5 juta ton per tahun, suplainya dari Kalimantan dan Sumatera," tutupnya.

Pembangunan PLTU raksasa proyek 35.000 MW yang pertama kali dibangun ini ditargetkan selesai dalam 39 bulan atau kuartal I 2020. Tetapi S2P berjanji akan berupaya mempercepat sehingga bisa mulai beroperasi di pertengahan 2019.

Total biaya investasi untuk PLTU Cilacap Ekspansi mencapai US$ 1,389 miliar atau sekitar Rp 18,2 triliun. Konsorsium IPP S2P berutang ke Bank of China, China Development Bank, dan Bank Rakyat Indonesia untuk proyek ini. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads