Perjanjian akan diteken di sela-sela forum dialog antara pemerintah Indonesia dengan JBIC di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pekan depan. Murtaqi masih enggan membeberkan berapa jumlah pinjaman yang diberikan JBIC. Nilai utang akan diumumkan setelah perjanjian sah ditandatangani.
"Minggu depan tanggal 20 Oktober, kita akan menandatangani loan signing untuk (PLTGU) Priok 800 MW di Kemenkeu antara PLN dengan JBIC. Akan ada forum dialog rutin antara JBIC dengan pemerintah Indonesia, dalam kesempatan itu kita akan tanda tangan loan signing," kata Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN, Murtaqi Syamsuddin, saat ditemui usai groundbreaking GITET Lengkong, Tangerang, Jumat (14/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pendanaan langsung kepada PLN tanpa jaminan. Yang sudah jalan dengan JBIC itu PLTU Lontar, pendanaan langsung tanpa jaminan," ujarnya.
Selain untuk PLTGU Tanjung Priok dal PLTU Lontar Ekspansi, PLTGU Muara Karang Ekspansi 500 MW juga mendapat pendanaan dari JBIC. Tapi JBIC tidak sendirian, bank tersebut membentuk sindikasi perbankan.
"(PLTU) Lontar, (PLTGU) Priok, sama (PLTGu) Muara Karang itu lead lender-nya adalah JBIC. Ada beberapa bank lain, membentuk sindikasi," pungkasnya. (dna/dna)