Untuk Jonan, menurut Dwi sudah menjalani berbagai bidang, baik di dalam maupun luar pemerintahan. Hal tersebut bisa untuk kemudian dibawa ke Kementerian ESDM.
"Pengalaman dia, kemudian pengetahuan dia mengenai aspek keuangan yang mungkin akan bisa melaksanakan evaluasi-evaluasi terhadap cost recovery, saat ini kan kita penekanan terhadap efisiensi. Saya kira mungkin akan bisa menjadi bekal beliau untuk contribute terhadap apa-apa yang akan dilakukan," ujarnya di Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Arcandra kan memiliki pengalaman teknis yang sudah cukup teruji ya, sehingga saya kira itu akan bisa melengkapi dengan apa yang dimiliki oleh Pak Jonan," imbuhnya.
Ada beberapa pekerjaan rumah yang bisa direalisasikan dalam waktu dekat. Di antaranya adalah terkait dengan revisi Undang-undang (UU) migas, peningkatan produksi dalam negeri dan harga gas.
"Saya kira PR yang harus dilakukan mengenai penurunan produksi minyak dalam negeri yang terus berlangsung sejak 2001 dan UU Migas yang waktu yang lalu. Barangkali evaluasi terhadap UU Migas itu. Berikutnya yang sering disampaikan oleh Bapak Presiden mengenai harga gas. Bagaimana harga gas untuk industri agar investasi lebih bagus lagi," tukasnya. (mkl/dna)











































