Saat membuka sambutannya, Jonan sambil bercanda menyindir Luhut yang saat sambutan sempat salah menyebut kepanjangan dari ESDM.
"Hari pertama pidato harus pakai teks dulu, takut salah nyebut jadi Energi dan Sumber Daya Manusia. ESDM itu Energi dan Sumber Daya Mineral, betul ya Pak ya?" kata Jonan sambil menoleh ke Luhut dan disambut gelak tawa dari para hadirin di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (17/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu kepada Sekjen Kementerian ESDM Teguh Pamudji, Jonan mengaku sempat takut ditanya soal kompetensi yang dikuasainya di sektor ESDM. Dia mengaku jadi Menteri ESDM dengan hanya bermodalkan pengalaman sebagai 'mantan Menteri Perhubungan.
"Mana Pak Sekjen? Kemarin waktu saya memperkenalkan diri, karena ini bidang yang saya tidak kenal secara detail, saya takutnya ditanya 'Pak, Bapak ini kompetensinya apa?' Sebelum ditanya saya jawab duluan 'saya mantan menteri'," tuturnya.
Saat menyinggung mengenai pengembangan energi baru terbarukan (EBT), Jonan kembali bercanda. Ia mengungkapkan bahwa dulu saat masih menjadi Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) sering mendengar istilah pejabat ESDM 'di-Cikini-kan'.
Ternyata maksudnya adalah konon dahulu pejabat-pejabat di ESDM yang membangkang sering dipindahkan alias dibuang ke Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) yang kantornya di Cikini.
"Soal EBT, ini menarik. EBT tempatnya dimana? Di Cikini ya? Mohon maaf ke menteri-menteri sebelumnya. Ada gosipnya begini, kalau ngelawan itu di-Cikini-kan. Dulu yang saya tahu di Cikini itu hanya stasiun kereta," ujarnya disambut tawa para undangan.
Di pengujung sambutannya, Jonan tak lupa meminta dukungan dari semua pihak di Kementerian ESDM agar sektor ini bisa bermanfaat bagi bangsa dan negara.
"Kepada rekan-rekan di Kementerian ESDM, saya ingin mengulang kembali. Kita itu customer-nya siapa? Kalau kita nggak punya customer, ya tutup saja," pungkasnya. (hns/hns)











































