Harga Elpiji di Yogyakarta Mahal dan Langka, Pertamina: Ada Peningkatan Konsumsi

Harga Elpiji di Yogyakarta Mahal dan Langka, Pertamina: Ada Peningkatan Konsumsi

Edzan Raharjo - detikFinance
Senin, 17 Okt 2016 18:06 WIB
Foto: Edzan Raharjo
Bantul - Ratusan warga memadati Kantor Kecamatan Imogiri Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk membeli elpiji 3 kg dalam operasi pasar elpiji 3 kg yang digelar di lokasi tersebut.

Harga elpiji 3 kg yang dibeli di luar operasi pasar dinilai mahal mencapai Rp 27.000 per tabung. Warga juga menuding, ada pihak yang sengaja membuat harga elpiji naik begitu tinggi. Karena, selain mahal, pasokan elpiji 3 kg di sekitar Yogyakarta seperti Bantul juga terpantau langka.

Merespons hal tersebut, Area Manager Communication and Relations Pertamina JBT‬, Suyanto‬ memberikan penjelasan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan pada September 2016, untuk wilayah DIY, Pertamina mencatat adanya peningkatan konsumsi elpiji 3 Kg hingga 3 % jika dibandingkan dengan rata-rata normal tahun 2016. Hal itu karena meningkatnya kegiatan rumah tangga pada momen Idul Adha, dan tingginya tren seremoni keagamaan, seperti pernikahan, pada bulan-bulan tertentu.

Sejak awal Oktober, Pertamina menyiapkan alokasi tambahan sejumlah 312.68 Metric Ton (tambahan sekitar 6.3 %) di DIY. Dan pada minggu kedua Oktober, Pertamina kembali menyiapkan tambahan alokasi elpiji di DIY hingga 5 % atau sekitar 76.000 tabung.

Operasi Pasar juga dilaksanakan serentak di 12 titik pada Minggu dan Senin (16-17/10) dan menyasar berbagai daerah di DIY, di antaranya Kota Yogya, Kabupaten Bantul dan Sleman. Disediakan sejumlah 560 tabung per titik kegiatan operasi pasar.

"Sebagai operator, Pertamina tidak mengurangi dan tidak memiliki wewenang dalam mengurangi kuota elpiji 3 Kg yang didistribusikan kepada masyarakat,"katanya.

Selain melakukan operasi pasar, juga mengecek lapangan untuk melihat tren konsumsi elpiji, sidak ke restoran/usaha menengah besar untuk melihat apakah masih ada yang memakai elpiji subsidi, memberikan edukasi ke masyarakat sekiranya sudah mampu, dapat beralih dari elpiji subsidi ke non subsidi‬. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads