Harga elpiji 3 kg yang dibeli di luar operasi pasar dinilai mahal mencapai Rp 27.000 per tabung. Warga juga menuding, ada pihak yang sengaja membuat harga elpiji naik begitu tinggi. Karena, selain mahal, pasokan elpiji 3 kg di sekitar Yogyakarta seperti Bantul juga terpantau langka.
Merespons hal tersebut, Area Manager Communication and Relations Pertamina JBT, Suyanto memberikan penjelasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak awal Oktober, Pertamina menyiapkan alokasi tambahan sejumlah 312.68 Metric Ton (tambahan sekitar 6.3 %) di DIY. Dan pada minggu kedua Oktober, Pertamina kembali menyiapkan tambahan alokasi elpiji di DIY hingga 5 % atau sekitar 76.000 tabung.
Operasi Pasar juga dilaksanakan serentak di 12 titik pada Minggu dan Senin (16-17/10) dan menyasar berbagai daerah di DIY, di antaranya Kota Yogya, Kabupaten Bantul dan Sleman. Disediakan sejumlah 560 tabung per titik kegiatan operasi pasar.
"Sebagai operator, Pertamina tidak mengurangi dan tidak memiliki wewenang dalam mengurangi kuota elpiji 3 Kg yang didistribusikan kepada masyarakat,"katanya.
Selain melakukan operasi pasar, juga mengecek lapangan untuk melihat tren konsumsi elpiji, sidak ke restoran/usaha menengah besar untuk melihat apakah masih ada yang memakai elpiji subsidi, memberikan edukasi ke masyarakat sekiranya sudah mampu, dapat beralih dari elpiji subsidi ke non subsidi. (dna/dna)