Luhut mempercayakan kompetensi Arcandra Tahar di sektor migas untuk menghitung kembali cost recovery. Dengan kajian ulang, cost recovery bisa dipangkas hingga 30% untuk proyek yang belum dimulai kontraknya.
"Cost recovery coba dikaji lagi, banyak anak pintar dari anak buahnya Pak Arcandra. Yang sudah kontrak bisa revisi 5%, kalau yang belum kontrak bisa sampai 30%," jelas Luhut dalam acara Coffee Morning di Kemenko Maritim, Jakarta Pusat, Selasa (18/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sekarang orang asing datang dengan teknologi dengan kompetensi. Kita harus melawan dengan kompetensi di bidang kita, kita ingin turunkan cost recovery," ujar Luhut.
Di akhir tahun ini, Luhut menargetkan cost recovery bisa menyentuh angka US$ 10,4 miliar dari saat ini di angka US$ 11,4 miliar. Sedangkan cost recovery di 2017 dianggarkan sebesar US$ 8 miliar.
"Target penurunan cost recovery ingin tahun ini US$ 10,4 miliar dan tahun depan lebih rendah dari itu. Saya optimis Jonan dan Arcandra bisa buat lebih bagus," tutup Luhut. (dna/dna)











































