Jokowi menyatakan, kalau harga premium dan solar di Jawa Rp 6.450/liter dan Rp 5.150/liter, warga Papua juga harus bisa membeli dengan harga yang sama. Saat ini harga BBM di daerah pegunungan Papua sangat mahal, Rp 60.000-100.000/liter.
Sesuai dengan arahan Jokowi tersebut, PT Pertamina (Persero) melakukan langkah supaya harga BBM bisa berkeadilan di seluruh Indonesia, dari Aceh sampai Papua. Salah satunya dengan pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) serta Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) di pelosok-pelosok Maluku dan Papua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadinya dianggarkan di APBN Rp 54 miliar. Tapi Pertamina menyatakan sanggup menanggung dari keuangannya sendiri. Jadi pemerintah membangun tangki BBM saja, SPBU dan APMS menggunakan dana Pertamina," kata Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, kepada detikFinance, Rabu (19/10/2016).
Dengan adanya SPBU dan APMS Pertamina, warga Indonesia di pedalaman Maluku-Papua bisa mendapatkan premium seharga Rp 6.450/liter dan solar Rp 5.150/liter, sama dengan di Pulau Jawa.
Dihubungi secara terpisah, VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, menyatakan bahwa SPBU dan APMS akan dibangun mulai 2017 di Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, dan Maluku Utara.
"APMS kami rencana bangun di berbagai kabupaten. Banyak di Papua, ada di Jayapura, Biak Numfor, Deiyai. Di Papua Barat kita bangun di Kabupaten Maybrat, Sorong Selatan, Manokwari Selatan, Teluk Bintuni," ujar Wianda melalui pesan singkat kepada detikFinance.
Lalu di Provinsi Maluku, akan dibangun Kepulauan Aru, Seram Bagian Barat, Maluku Tenggara Barat, Maluku Tengah, Buru, Maluku Barat Daya.
Sedangkan di Maluku Utara akan dibangun di Halmahera Selatan, Halmahera Utara, Halmahera Timur, Kepulauan Sula, Halmahera Barat, dan Halmahera Tengah.
(ang/ang)











































