Jonan: Pembangunan Infrastruktur Listrik Era Jokowi Ngebut Sekali

Jonan: Pembangunan Infrastruktur Listrik Era Jokowi Ngebut Sekali

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Rabu, 26 Okt 2016 15:29 WIB
Foto: Ardan Adhi Chandra
Jakarta - Dua tahun pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membawa beberapa perubahan yang kasat mata. Salah satunya, peningkatan rasio elektrifikasi di Indonesia, dari 83% di 2014 menjadi 88% di 2016.

Rasio elektrifikasi atau pemerataan sambungan listrik ditargetkan mencapai 97% hingga 2019.

"Elektrifikasi ini rasionya 88%. Dua tahun naik 5% dari 83% ke 88%, targetnya 96%-97%. Hanya pemerataannya harus jalan," jelas Menteri ESDM, Ignasius Jonan, dalam jumpa pers di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Jonan, target kenaikan rasio elektrifikasi di era Jokowi-JK sangat besar jika dibandingkan pemerintahan sebelumnya. Target pembangunan pembangkit listrik 35.000 mega watt (MW) dinilai sangat cepat untuk meningkatkan pemerataan elektrifikasi di Indonesia.

"Kalau tadinya 20.000 MW cuma 5 tahun ini juga sudah banyak sekali. Coba kita lihat 40 tahun ke belakang nggak ada 20.000 MW. Mungkin 10.000 MW per 5 tahun malah nggak ada juga, mungkin 5.000 MW. Jadi ini sudah ngebut sekali," terang Jonan.

Jonan juga menyebutkan, pembangunan pembangkit 35.000 MW sudah mencapai 1%. Sisanya sedang dalam tahap konstruksi dan rencana pembangunan setelah menyetujui kontrak atau Power Purchase Agreement (PPA).

"Sekarang 1% sudah jalan, kemudian 24% konstruksi. Ada lagi 24% kontrak sudah dan akan bangun segera," jelas Jonan, dalam jumpa pers di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2016).

Sedangkan pembangunan transmisi atau jaringan listrik juga terus dikebut. Saat ini, transmisi dalam program 35.000 MW sudah mencapai 8% dan 40% sisanya dalam tahap pembangunan.

"Kalau transmisi 8% sudah jalan, konstruksi sudah 40%," kata Jonan. (wdl/wdl)

Hide Ads