Dirjen Minerba Kementerian ESDM, Bambang Gatot Aryono, menyatakan kebijakan ini telah menunjukkan hasil. Ada 18 smelter (fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral) yang selesai dibangun dan telah beroperasi, pasca penutupan keran ekspor mineral mentah 3 tahun lalu.
"Sampai saat ini ada beberapa smelter yang sudah jadi. Kurang lebih ada 18 smelter, ada nikel, besi, bauksit, dan sebagainya," ujar Bambang, dalam jumpa pers di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Senin (31/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Smelter tembaga dengan nilai investasi US$ 600 juta. Penjualan domestik 144.000 ton/tahun dan 67.000 ton/tahun untuk ekspor
- Smelter nikel US$ 3,1 miliar dengan penjualan ekspor 18.000 ton/tahun (FeNi) dan 80.000 ton/tahun (Nickel Matte)
- Smelter besi US$ 190 juta
- Smelter bauksit US$ 1,6 miliar dengan penjualan ekspor 300.000 ton/tahun (CGA) dan 600.000 ton/tahun (SGA).
- Smelter timbal dan seng US$ 26 juta
- Smelter mangan US$ 2,3 juta dengan ekspor 25.000 ton/tahun











































