"Tahap awal sepakat dengan Dirjen Migas bahwa pulau Bali (untuk distribusi tertutup)," kata Wakil Direktur Utama Pertamina Ahmad Bambang, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (8/11/2016).
Rencana awal memang diimplementasikan di Tarakan, Kalimantan. Akan tetapi, banyak persoalan teknis yang sulit diselesaikan dalam waktu singkat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyaluran akan memanfaatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Dana dari pemerintah diberikan langsung kepada masyarakat yang berhak untuk digunakan pembelian elpiji tabung 3 kg.
"Ini yang akan ditempuh menjadi subsidi langsung seperti penyaluran beras miskin (raskin)," kata Ahmad.
Dari data pemerintah, masyarakat yang berhak menerima subsidi adalah 25,2 juta rumah tangga. Akan tetapi, pengguna elpiji tabung 3 kg mencapai 59 juta rumah tangga. "Jadi Pertamina harus memotong separuh dari pembeli elpiji," imbuhnya.
Untuk menjadikan program nasional, Ahmad menilai perlu waktu yang cukup panjang, kecuali langsung menghapuskan subsidi. Subsidi elpiji diketahui menjadi beban yang cukup berat untuk anggaran negara.
"Ini memang sulit dilakukan dengan sistem apapun. Makanya kita butuh waktu," terangnya. (mkl/hns)