"Ada lebih dari 2.500 desa di Indonesia yang tidak ada listriknya. Kebanyakan di Papua, ada 2.300 desa tanpa listrik," kata Jonan, Kamis (17/11/2016).
Menurut Jonan, tugas untuk melistriki daerah-daerah terpencil, terluar, dan terisolasi sebaiknya tidak dibebankan seluruhnya kepada PT PLN (Persero). Kalau hanya mengandalkan PLN, entah kapan 2.500 desa itu bisa menikmati listrik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, Jonan kini menyiapkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM yang mengizinkan swasta membangun pembangkit, jaringan, serta menjual listrik langsung pada masyarakat di daerah-daerah terpencil. Khusus di daerah-daerah terpencil yang belum bisa dijangkau PLN, swasta boleh masuk.
"Kami akan menerbitkan aturan yang mengizinkan swasta membangun dan menjual listrik langsung ke masyarakat yang off grid, tidak menggunakan jaringan PLN. Mungkin 0,1 MW, 0,2 MW. Pembangkitnya bisa pakai air, angin, surya kecil-kecil. Itu investasinya nggak besar, itu swasta boleh," cetusnya.
Rasio elektrifikasi nasional yang saat ini 88% ditargetkan bisa mencapai 95% pada 2019. Artinya, pada 2019 tinggal 5% wilayah Indonesia saja yang belum berlistrik. "Rasio elektrifikasi kita sekarang kira-kira 88%. Di 2019 minimal 95%," tutup Jonan.
(mkl/mkl)