Pertamina: Kami Awasi Terus Takaran BBM di SPBU

Pertamina: Kami Awasi Terus Takaran BBM di SPBU

Michael Agustinus - detikFinance
Senin, 21 Nov 2016 14:27 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) melakukan pengujian terhadap takaran di 48 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina di Jakarta, pada 27 September 2016 sampai 22 Oktober 2016.

Hasilnya, sebagian besar hasil takaran SPBU dalam pengujian masih dalam batas toleransi standar Metrologi Legal dan Pertamina. Bila dihitung secara rata-rata dengan menggunakan batas toleransi standar Metrologi Legal, yaitu kekurangan atau kelebihan takaran di bawah 0,5%, maka hanya terdapat 2 nozzle (0,8%) dari 229 nozzle pada 48 SPBU yang hasil ujinya melebihi batas toleransi.

Meski hasil pengujian YLKI memuaskan, Pertamina tak mau lengah. Pengawasan terhadap takaran BBM terus diperketat supaya tidak ada SPBU yang mencurangi konsumen. Semua nozzle yang takarannya tidak sesuai standar juga dihentikan operasinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tidak mau lengah, ini semacam peringatan awal bahwa kita harus melakukan pengawasan lebih ketat. Kalau semua sudah clear, baru kita operasikan lagi," kata VP Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, dalam diskusi di Hotel Accacia, Jakarta, Senin (21/11/2016).

Wianda mengungkapkan, ada 2 nozzle di SPBU Plumpang Semper yang disegel karena berdasarkan pengujian YLKI takarannya tidak sesuai standar.

"Dari hasil tes YLKI ini kita mendapat tera ulang SPBU-SPBU. Kita sudah mendapatkan hasilnya. Ada nozzle solar yang setelah ditera ulang tidak lago melampaui batas toleransi. Kita ada 1 SPBU, kita cek belum sesuai standar tadi, kita putuskan menyegel 2 nozzle-nya. 1 nozzle untuk Pertalite, 1 untuk Pertamax. Lokasinya di Plumpang Semper. Yang lain hasilnya aman, tidak melebihi batas toleransi," papar Wianda.

Pertamina pun terus melakukan inovasi untuk meningkatkan layanan di SPBU. "Pasti setiap hari kita mampir ke Pertamina, entah mengisi bensin, atau beli elpiji, dan sebagainya. Kita di kantor pusat ada de gils, ide gila. Pekerja Pertamina dari seluruh Indonesia bisa menyumbang ide-ide kreatif, bagaimana agar kita tidak hanya memperbaiki layanan, tapi juga maintain," ucapnya.

Apabila konsumen ingin melayangkan saran dan kritik untuk pelayanan SPBU Pertamina, Wianda mempersilakan untuk menghubungi contact center Pertamina di nomor 1-500-000. Bisa juga ke email pcc@pertamina.com, atau akun twitter @ptpertamina.

"Bisa ke pcc@pertamina.com, konsumen juga bisa mengubungi 24 jam di 1-500-000. Agen kita siap menjawab pertanyaan dan menampung keluhan konsumen. Atau twitter @ptpertamina, bisa juga tag twitter saya @wpusponegoro," pungkasnya. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads