PLN Bangun 'Tol Listrik' 19.000 Kms Agar Sumatera Tak Byar Pet

PLN Bangun 'Tol Listrik' 19.000 Kms Agar Sumatera Tak Byar Pet

Michael Agustinus - detikFinance
Sabtu, 26 Nov 2016 10:40 WIB
Foto: Michael Agustinus-detikFinance
Sijunjung - Dari jaringan transmisi sepanjang 46.000 kilometer sirkit (kms) yang harus dibangun PLN untuk mengalirkan listrik dari pembangkit-pembangkit di program 35.000 MW, 19.000 kms di antaranya untuk Sumatera.

Sumatera memang sangat membutuhkan transmisi alias 'jalan tol listrik' karena sumber-sumber energi, terutama batu bara, kebanyakan ada di Sumatera bagian selatan. Tapi konsumsi listrik lebih tinggi di Sumatera bagian utara.

Maka pembangkit-pembangkit listrik lebih banyak dibangun di selatan, lalu dialirkan ke Sumatera bagian tengah dan utara lewat tol listrik.
Proyek listrik PLN di Sumatera BaratFoto: Michael Agustinus-detikFinance
Proyek listrik PLN di Sumatera Barat

"Sumber energi untuk Sumatera itu kebanyakan di Sumsel, di sana ada batu bara, dibuat PLTU mulut tambang. Perlu transmisi dari Sumsel ke seluruh Sumatera untuk mengalirkan energi murah itu," ujar Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN, Amir Rosidin, saat meninjau proyek transmisi Kiliranjao-Payakumbuh, Jumat (25/11/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PLTU-PLTU mulut tambang berskala besar yang akan dibangun di Sumsel di antaranya adalah PLTU Sumsel 8 berkapasitas 1.200 MW dan PLTU Banjarsari kapasitas 220 MW. "Ada PLTU Sumsel 8 2 x 600 MW, PLTU Banjarsari 2 x 110 MW, banyak," ucap Amir.

Saat ini sistem kelistrikan di Sumatera belum terintegrasi, masih terpisah-pisah karena belum tersambung seluruhnya oleh tol listrik. Ada sistem Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), Sumatera Bagian Tengah (Sumbagteng), dan Sumateran Bagian Selatan (Sumbagsel).

Cadangan daya (reserve margin) listrik di Sumatera Bagian Utara yang mencakup Provinsi Aceh dan Sumatera Utara hanya 6%. Kalau tol listrik tak segera terbangun, keandalan listrik di Sumatera Bagian Utara sulit ditingkatkan.
Proyek listrik PLN di Sumatera BaratFoto: Michael Agustinus-detikFinance
Proyek listrik PLN di Sumatera Barat

Dengan cadangan cuma 6%, Aceh dan Sumut rawan pemadaman listrik ketika ada satu saja pembangkit listrik yang mengalami gangguan atau sedang pemeliharaan. Maka perlu tambahan pasokan listrik dari Sumsel yang dialirkan lewat tol listrik.

"Kelistrikan di Sumatera itu masih terpisah-pisah. Ada Sumbagut (Aceh dan Sumut). Tengah. Ada lagi Sumbagsel (Lampung dan Sumsel). Beban puncak di Sumbagut 1.900 MW, cadangannya hanya 6%. Padahal sudah ada PLTU Pangkalan Susu, PLTU Nagan Raya, dan PLTGU Arun.

"Kalau reserve margin cuma 6%, ada 1 pembangkit yang pemeliharaan, pasti ada pemadaman. Reserve margin kalau di Singapura itu sampai 50-100%," papar Amir.

Tol listrik juga dibutuhkan untuk mengurangi penyusutan (losses) akibat jaringan yang kurang bagus. Kalau transmisi sudah selesai, tegangan listrik bisa dinaikkan untuk menurunkan arus, sehingga losses menjadi rendah.

"Losses di Sumatera di atas 10 persen. Dengan adanya transmisi tegangan makin tinggi, arus turun, sehingga losses juga turun," kata Amir.

Jika jaringan transmisi sudah tersambung ke seluruh Sumatera, PLN juga dapat mengurangi penggunaan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) sewaan yang biayanya tidak efisien. "Kita harus menggunakan resources daerah supaya efisien," pungkasnya. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads