Dapat Pinjaman dari Bank Mandiri, Ini Rencana Bisnis Bukit Asam Tahun Depan

Dapat Pinjaman dari Bank Mandiri, Ini Rencana Bisnis Bukit Asam Tahun Depan

Yulida Medistiara - detikFinance
Selasa, 29 Nov 2016 22:20 WIB
Dapat Pinjaman dari Bank Mandiri, Ini Rencana Bisnis Bukit Asam Tahun Depan
Foto: Yulida Medistiara
Jakarta - PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) mendapat fasilitas pendanaan dari PT Bank Mandiri Tbk sebesar Rp 1,7 triliun dan US$ 230 juta. Pinjaman tersebut untuk membantu membiayai pengembangan bisnis yang dilakukan PTBA misalnya di sektor operasional.

"Pinjaman dari Bank Mandiri ini ditujukan PTBA untuk mengantisipasi besarnya kebutuhan dana bagi Perseroan tahun 2017, baik itu terkait dengan pengembangan di sektor operasional penambangan, maupun untuk protect pengembangan di sektor energi,"ujar Presiden Direktur PTBA, Arviyan Arifin, di Plaza Mandiri, Jakarta Selatan, Selasa (29/11/2016).

Ia merinci, pengembangan di sektor operasional penambangan seperti sarana dan infrastruktur produksi. Serta untuk proyek pengembangan di sektor energi, PTBA sedang mempersiapkan pembangunan sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berbahan bakar batu bara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini jumlah sumber daya sebesar 8,27 miliar ton dan cadangan tertambang sebesar 3,3 miliar ton, di tahun 2020 PT BA merencanakan produksinya mencapai 58 juta ton per tahun. Serta pada 2024 sebesar 98 juta ton per tahun.

Sementara itu, jumlah produksi batu bara PTBA mencapai 21 juta ton per tahun. Diprediksikan pada 2017 produksi akan meningkat sekitar 10-20% atau sebanyak 25-27 juta ton per tahun.

Kerja sama dengan KAI

Dengan adanya kerja sama dengan PT KAI sebagai suplier infrastruktur pengangkut batu bara. Arifin berharap PT KAI akan diikuti peningkatan kapasitas angkutan kereta api untuk mengangkut batubara. Setiap tahun menurut Arviyan kontrak dengan PT KAI akan dievaluasi dan diperpanjang.

"Ekspansi kita, produksi kita, kita harapkan lebih baik dari tahun ini, ini sangat tergantung pada angkutan KAI, dengan adanya kerjasama ini kita harapkan bisa tingkatkan kapasitasnya, kita harapkan ada pertumbuhan dari produksi," imbuh Arviyan.

Saat ini PTBA memiliki kontrak pasokan batu bara jangka panjang untuk konsumen domestik hingga 30 tahun ke depan sebanyak 574 juta ton. Sedangkan untuk PLTU tahun 2020 diharapkan PTBA memiliki sejumlah pembangkit dengan total kapasitas sebesar 1.500 MW dan tahun 2025 sekitar 4.500 MW.

Sementara itu, Dirut PT KAI Edi Sukmoro, pada tahun ini kapasitas angkutan batu bara PT KAI mencapai 20 juta ton per tahun. Diharapkan tahun depan dengan selesainya jalur kereta double track dari lokasi tambang hingga pelabuhan.

"Kalau infrastruktur sih nggak banyak, sekitar 10-15%. Ke depan pasti ada peningkatan karena double track itu tinggal sedikit lagi," kata Edi.

Edi menyebut saat ini PT KAI melayani infrastruktur untuk 3 perusahaan tambang, yaitu PT Batu Bara Alam Utama (BAU) dan PT Bara Multi Sugi Sejahtera (BMSS).

"Saat ini kami melayani 3 perusahaan, ada BAU dan BMSS. Belum ada kontrak lagi," ujar Edi. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads