Vice President Corproate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, menyatakan dalam putusan tersebut Menteri BUMN mengangkat Muchamad Iskandar sebagai Direktur Pemasaran dan Toharso sebagai Direktur Pengolahan.
Muchamad Iskandar menggantikan Ahmad Bambang yang sebelumnya diangkat sebagai Wakil Direktur Utama Pertamina. Sementara Toharso menggantikan Rachmad Hardadi yang diangkat menjadi Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iskandar mengawali karir di Pertamina sebagai Trainee WP BBM di Medan pada 1991. Pria kelahiran Surakarta, 25 Agustus 1962 ini malang melintang di dunia pemasaran dengan menduduki berbagai jabatan dari Kepala Cabang Pemasaran, Manajer Penjualan, Manajer Gas Domestik, Vice President Retail Fuel Marketing, hingga SVP Fuel Marketing & Distribution.
Sementara Toharso, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Pertamina Retail merupakan pekerja karir Pertamina yang pernah menduduki berbagai jabatan baik di Direktorat Pemasaran dan Corporate Secretary.
Di Direktorat Pemasaran Toharso mengawali karirnya di tahun 1992 di Pemasaran III Jakarta, pernah menjadi Manager Representatif di Timor Lorosae, Dili pada 1999. Lulusan Magister Manajemen Universitas Airlangga ini juga pernah ditugaskan sebagai Manajer Produksi Pelumas, Kepala Divisi Komunikasi, serta Direktur Patra Niaga.
Dengan ditambahkan dua Direksi baru tersebut, menurut Wianda saat ini seluruh posisi Direksi di Pertamina telah terisi.
"Sejak adanya perubahan nomenklatur susunan Dirkeksi pada 21 Oktober 2016 terdapat penambahan dua posisi baru, yakni Wakil Direktur Utama dan Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia," kata Wianda, Sabtu (3/12/2016).
Sehingga komposisi Direksi Pertamina saat ini menjadi 9 orang yang terdiri dari Direktur Utama, Wakil Direktur Utama, Direktur Hulu; Direktur Gas; Direktur Pemasaran; Direktur Keuangan dan Strategi Perusahaan; Direktur SDM, Teknologi Informasi dan Umum; Direktur Pengolahan dan Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia. (ang/ang)