Pesawat angkut milik TNI AU ini lepas landas dari bandara Sultan Hassanudin Makassar pada Minggu (4/12/2016) pagi, pukul 09.40 WITA dan tiba di Bandara Djalalludin Gorontalo pada pukul 11.47 WITA.
Pasokan daya listrik ke Sulawesi Utara dan Gorontalo mengalami defisit sebesar 58 megawatt (MW) akibat robohnya menara transmisi tersebut. Sebagian listrik dari PLTG Gorontalo tak bisa masuk ke sistem Sulut-Gorontalo karena terputusnya jalur transmisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Proses unloading sempat terhenti sesaat karena hujan deras kembali mengguyur kota Gorontalo. Sebanyak 40 orang dikerahkan dalam proses unloading material tower darurat yang memakan waktu hingga 1,5 jam. Selanjutnya material dibawa menggunakan 3 unit low bed kontainer menuju lokasi robohnya tower 6.
![]() |
Tower darurat ini dibutuhkan karena nantinya menara transmisi permanen direlokasi, butuh waktu untuk pembangunan kembali menara permanen. Namun, Pemda Provinsi Gorontalo sudah berjanji akan membebaskan lahan untuk tapak tower transmisi yang direlokasi.
Saat ini daya mampu pembangkit sistem Sulut-Gorontalo sebesar 401,87 MW sedangkan beban puncak sebesar 333,3 MW. Diperkirakan pasokan daya pembangkit ini cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan PLN yang berada di Sulawesi Utara dan Gorontalo. (wdl/wdl)