Jonan sempat berbincang dengan Suhail, keduanya membicarakan tentang harga listrik dari Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di UEA dan Indonesia.
Harga listrik EBT yang dijual di UEA ternyata lebih murah dibandingkan harga listrik EBT yang dijual di Indonesia. Sebagai salah satu negara produsen migas terbesar di dunia, ternyata UEA memiliki harga listrik EBT yang sangat murah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Solar tenaga matahari 150 megawatt (MW) menurut beliau harganya 2,99 sen per kwh, kedua 200 MW 2,42 sen per kwh. Dia lagi bikin besar lagi 5.000 MW target 2,25 sen per kwh," jelas Jonan, dalam Diskusi Akhir Tahun Ketenagalistrikan di Mercantile Athletic Club WTC 1, Jakarta, Kamis (8/12/2016).
Berbeda jauh dengan Indonesia, harga listrik EBT dipatok di kisaran 15 per kwh hingga 18 sen per kwh. Jonan heran kenapa harga listrik EBT di Indonesia bisa setinggi itu.
"Lalu kalau anda bilang kalau bikinnya 1 MW, 0,5 MW, 0,3 MW tapi ya nggak 15 sen atau 18 sen per kwh harganya," tutur Jonan.
Jonan berencana mengirim tim ke UEA untuk melakukan studi mengenai harga listrik EBT yang murah di negara Timur Tengah tersebut.
"Saya mau kirim tim lihat di sana kenapa harga bisa sekompetitif itu. Saya mendorong ada fairness (keadilan) harga ini cari formula lah," tutup Jonan. (wdl/wdl)











































